Lampung – Kepala Satuan Kerja Pelaksana Jalan Nasional (PJN) Wilayah II Provinsi Lampung, Toto Suharto, ST. MT menangani Jalan Nasional di Provinsi Lampung sepanjang 583,53 Km, terdiri dari Jalan Lintas Barat sepanjang 298,09 Km; Jalan Lintas Tengah sepanjang 161, 35 Km; Feeder Lampung Barat sepanjang 118, 68 Km, dan Feeder Lingkar Kota Bumi sepanjang 5,41 Km.
Di wilayah PJN Wilayah II Provinsi Lampung, ada 17 titik longsor yang belum mendapatkan alokasi dana penanganan di tahun 2021 ini. Titik-titik longsor tersebut berada di ruas Simpang Gunung Kemala – Sanggi, dan ruas Batas Provinsi Bengkulu – Simpang Gunung Kemala – Padang Tambak, Kabupaten Lampung Barat, Provinsi Lampung.
“Saat ini masih kami tangani dengan paket long segmen yang ada, belum ada penanganan yang permanen.” Ujar Toto kepada Majalah Lintas saat dikunjungi di kantornya (8/03).
Lebih lanjut, Toto memaparkan, di ruas Sp. Gunung Kemala – Sanggi Km. 122-128, sering terjadi limpasan tanah longsor dari tebing yang diakibatkan oleh curah hujan yang cukup tinggi di daerah tersebut sehingga menutup badan jalan. Pada tahun 2020 saja, longsor di wilayah ini terjadi hingga lima kali. Dan tidak jarang longsoran ini mengakibatkan lalu lintas putus total. Namun, atas pengalaman dan kesigapan team PPK 2.2, selama ini penanganan dapat selesai dalam waktu 24 jam.
Pihak Satker dan PPK di lingkungan PJN Wilayah II Provinsi Lampung, berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Pemerintah Daerah setempat, dan juga Dinas Kehutanan dalam menangani penanganan longsor.
Toto dan team-nya berharap agar ke depannya jalan-jalan nasional yang mengalami longsor berulang ini dapat direlokasi demi keselamatan masyarakat pengguna jalan.
Rencana Kerja 2021
PJN Wil. 2 Lampung menangani Jalan Lintas Barat sepanjang 298,09 Km; Jalan Lintas Tengah sepanjang 161, 35 Km; Feeder Lampung Barat sepanjang 118, 68 Km, dan Feeder Lingkar Kota Bumi sepanjang 5,41 Km.
Dari total 583,53 Km Panjang ruas jalan, baru 29% yang sudah memiliki lebar standar. Masih ada 71% lagi yang belum berstandar nasional 2-7-2. Dari keseluruhan Panjang ruas jalan ini, 32,14% berstatus Baik; 61,52% berstatus Sedang; 6,34% berstatus Rusak Ringan; dan tidak ada yang berstatus Rusak Berat. Kondisi kemantapan jalan di wilayah ini adalah 93,66%.
Sebagai upaya pemeliharaan jalan nasional di wilayah ini, PJN Wilayah 2 Lampung telah merencanakan penanganan di sepanjang tahun 2021 sebagai berikut: Penanganan rutin kondisi jalan sepanjang 276,06 Km; Holding sepanjang 133,47 Km; Rehabilitasi minor jalan sepanjang 1,1 Km; dan Rehabilitasi mayor jalan sepanjang 3,9 Km.
Total alokasi dana pada TA 2021 adalah sebesar 245,8 Miliar Rupiah, dan tidak ada refocussing di TA 2021 ini.
Adapun pekerjaan yang dikontrakkan di TA 2021 ini terdiri dari 9 paket, yaitu 4 paket Long segmen, 1 paket penggantian jembatan, dan 3 paket pembangunan jembatan gantung.
Paket-paket long segmen di antaranya adalah paket ruas Sanggi – Gedong Tataan, paket ruas Simpang Gunung Kemala – Sanggi, paket ruas Batas Provinsi Bengkulu – Simpang Gunung Kemala – Padang Tambak, dan paket ruas Padang Tambak – Bukit Kemuning – Batas Provinsi Sumatera Selatan – Terbanggi Besar.
Sementara itu, untuk jembatan terdapat satu paket Penggantian Jembatan Way Umpu, dan tiga paket pembangunan jembatan gantung, yaitu Jembatan Way Biha, Jembatan Pampang Tangguk Jaya, dan Jembatan Way Tahmi.
Ketika ditanya apakah masih ada ruas fisik yang harus diperhatikan tapi masih belum ada alokasi anggaran, Toto mengatakan bahwa masih ada sekitar 5 Km di ruas Sanggi – Gedong Tataan yang seharusnya ada penanganan. Saat ini kondisinya sudah segregasi, namun hanya ada anggaran untuk holding.
Sementara itu dalam mendukung program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dan membantu masyarakat akibat Pandemi Covid 19 di PJN Wilayah II Provinsi Lampung, ditahun 2021 juga ada program Padat Karya Tunai dengan dana sebesar Rp.36,6 Miliar Rupiah, terdiri dari kegiatan: Revitalitasi Drainase sepanjang = 27,67 KM, Pemeliharaan Rutin Jalan sepanjang = 560,87 KM, dan Pemeliharaan Rutin Jembatan sepanjang = 5.423,50 M. Jumlah Total HOK 71.438. Padat Karya Tunai ini dilaksanakan oleh masyarakat sekitar lokasi pekerjaan dengan metode pembayaran langsung yang dibayarkan setiap hari Sabtu.