Peningkatan akses jalan menuju kawasan strategis menjadi program Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah I Provinsi Lampung dalam meningkatkan potensi ekonomi, industri, dan keamanan.
Kawasan strategis yang menjadi fokus menurut Afif ST. MT selaku Kepala Satuan kerja yaitu terletak di kawasan Tanggamus dan Kawasan Rawajitu yang merupakan pusat sentral udang.
“Untuk mendukung pariwisata kami mengusulkan untuk difokuskan kepada bagian pantai dan meningkatkan status jalan, sedangkan untuk kawasan industri masih dikembangkan di Bakauheni Harbour City yang nantinya direncanakan akan ada juga pembangunan Hotel, Mall, dan Taman Bermain,” ujarnya.
Disamping itu, Satker PJN Wilayah I Provinsi lampung bertanggung jawab atas jalan nasional sepanjang 657,26 Km.
Dengan kondisi kemantapan jalan yang telah mencapai 88,21% dan tidak mantap sebanyak 11,79%. Sementara untuk jalan nasional yang sudah memenuhi standar nasional adalah sepanjang 524,49 Km dan non standar sepanjang 132,86 Km.
Kemudian untuk alokasi dana DIPA pada tahun anggaran 2021 yaitu sebesar Rp. 476,96 Miliar yang terdiri dari 7 paket kontrak dengan skema MYC.
Dimana dua paket masih dalam proses lelang di BP2JK, yakni Penanganan Jalan lingkar ITERA dan paket Penanganan Terbanggi Besar – Tegineneng – Simpang Tanjung Karang – Km 10 – Metro – Sukadanamasih.
“Untuk paket tersebut sudah pernah dilelang sebelumnya akan tetapi gagal lelang dan kembali dilelang ulang di harapkan untuk satu bulan kedepan ada progress penandatangan kontrak.”
Ia menambahkan, untuk lima paket tahun 2021 lainnya sudah terkontrak dan sudah mulai berjalan, lalu untuk paket refocusing lanjutan tahun 2020 ada beberapa yang sudah dituntaskan pada bulan Februari 2021.
Menurut Arif, pada tahun anggaran 2021 ini belum terdapat program refocusing namun sudah ada pemotongan anggaran untuk vaksinasi Covid-19.
“Untuk saat ini vaksin Sinovac belum terealisasikan dikarenakan vaksin belum ada di Lampung semoga segera kami semua bisa di vaksin, dari jumlah pegawai sebanyak 144 orang belum ada yang terpapar covid 19, kami melaksanakan dan sangat taat kepada protokol kesehatan dengan menjalankan aturan menggunakan masker, menjaga jarak dan mencuci tangan, dan kami juga peduli kepada lingkungan kami dengan membagikan masker dan terus mensosialisasikan 3 M,” jelasnya.
Kemudian dalam rangka mendukung program Pemulihan Ekonomi Nasional ( PEN ), Satker PJN Wilayah I Provinsi Lampung telah melaksanakan beberapa kegiatan dengan alokasi dana sebesar Rp. 41,5 Miliar.
Diantaranya, Revitalisasi Drainase dengan alokasi dana Rp. 20,75 Miliar dimana saat ini sudah dilaksanakan dan direalisasikan di masing-masing PPK.
Kedua, Pemeliharaan Rutin Jalan senilai Rp. 12,5 Miliar dan Rutin Jembatan senilai Rp. 4,15 Miliar, diluar pekerjaan long segmen dan pekerjaan perkerasannya.
Ketiga, Pengadaan Bahan Olahan Karet (Bokar) dengan alokasi dana Rp. 2,5 Miliar yang mana bahan olah karet dilakukan dengan pola dibeli dari petani bekerja sama dengan PTPN 7 yang akan diolah oleh PTPN 7 menjadi SIR 20 dan dititipkan pada Gudang PTPN 7.
“Pada tahun 2020 lalu sudah membeli lebih kurang 189 ton SIR yang dititipkan ke PTPN dengan alokasi dana pada tahun 2020 sebesar Rp. 3.Milyar,” katanya.
Dan yang terakhir adalah Pembelian Cold Paving Hot Mix Asbuton (CPHMA) dengan alokasi dana sebesar Rp. 815 Juta, yang diharapkan dilakukan dengan cara swakelola dan dapat segera memperbaiki kerusakan.
Sementara itu kendala yang dihadapi di PJN 1 Lampung adalah dampak sosial masyarakat terhadap pekerjaan seperti gangguan kriminal, premanisme atau LSM.
Dan untuk kendala teknis yakni seperti kemampuan dari rekanan yang mengerjakan sehingga kita perlu pengendalian dan pengawasan ketat yang dilakukan oleh para PPK dan pengawas lapangan untuk mendapatkan mutu yang baik dan benar.
Arif berharap kedepannya agar pandemi bisa segera berlalu dan ekonomi berjalan lancar dan membaik sehingga pembangunan di Lampung dapat tumbuh normal, serta pendanaan dan penanganan jalan nasional yang berada di Provinsi Lampung bisa bertambah anggarannya sesuai dengan kebutuhan penanganan preservasi jalan dan jembatan serta peningkatan lebar jalan dan jembatan menjadi standard.