Lintas – Idealnya, pesawat terbang mengudara pada kondisi cuaca cukup cerah. Namun, adakalanya pesawat terbang harus menerjang hujan di langit yang disertai dengan petir di sekitarnya. Apakah pesawat terbang tidak mungkin tersambar petir? Bila mungkin, apa yang terjadi bila pesawat terbang tersambar petir?
Satu hal yang jelas, pesawat terbang tidak antipetir. Pada tahun 1967, contohnya, terjadi insiden mengerikan saat sebuah pesawat terbang tersambar petir di Amerika Serikat (AS). Sambaran petir pada pesawat terbang tersebut menyulut ledakan di tangki bahan bakar. Ledakan inilah yang menjadi penyebab utama pesawat terbang tersebut jatuh. Insiden ini mendorong ilmuwan dan teknisi aviasi untuk mengembangkan teknologi yang mampu mengurangi dampak negatif petir pada pesawat terbang.
Tersambar petir tiap tahun
Ancaman petir pada pesawat terbang bukanlah hal asing. Asosiasi Transportasi Udara Internasional (IATA) mencatat, pesawat terbang komersial bisa tersambar petir sekali tiap 1.000 jam penerbangan. Dengan kata lain, asumsinya satu unit pesawat tersambar petir satu kali setiap tahunnya.
Pesawat terbang yang tersambar petir biasanya berada di ketinggian 5 ribu hingga 15 ribu kaki. Bila berada di atas ketinggian lebih dari 20 ribu kaki, potensi pesawat tersambar petir akan berkurang. Umumnya, pesawat terbang komersial mengudara di ketinggian antara 30 ribu sampai 38 ribu kaki. Namun, hal yang perlu diwaspadai ialah sering terjadi pesawat terbang tersambar petir tak lama setelah take off atau saat bergerak turun.
Sebagian besar kasus pesawat terbang tersambar petir terjadi selama musim semi dan musim panas. Sebanyak 70% sambaran petir terjadi saat sedang hujan. Lalu, sekitar 42% sambaran petir terjadi tanpa disertai badai petir.
Pesawat yang tersambar petir kerap terjadi saat pesawat itu mengudara di wilayah awan yang bermuatan–beda potensial positif negatif−tinggi. Menariknya, pesawat bisnis dan pribadi yang berukuran lebih kecil daripada pesawat komersial umum dianggap lebih jarang tersambar petir. Hal ini karena ukuran pesawat bisnis dan pribadi yang kecil sehingga dapat bermanuver lebih cepat guna menghindari area potensial petir.
Desain pesawat untuk proteksi sambaran petir
Meskipun terdengar menakutkan, sambaran petir jarang menimbulkan ancaman fatal bagi keamanan operasional pesawat. Seiring pengembangan teknologi terus-menerus, pesawat terbang standar kini sudah dilengkapi dengan proteksi sambaran petir.
Menukil Time, Prof John Hansman, seorang professor Aeronautika dan Astronautika dan Direktur Pusat Internasional untuk Transportasi Udara di MIT, menyampaikan bahwa pesawat komersial standar telah dirancang untuk menghadapi sambaran petir. Sebelum mengudara, seluruh pesawat komersial juga harus lulus serangkaian pengujian ketat untuk memastikan pesawat telah memenuhi standar keselamatan.
Standar keselamatan yang dimaksud mencakup:
- Bagian luar pesawat terbuat dari ‘kulit logam’ sebagai perlindungan dasar. Ketebalannya pun cukup untuk menahan sambaran petir. Tak hanya itu, ‘kulit logam’ ini juga berfungsi mengendalikan masuknya energi elektromagnetik ke kabel listrik pesawat.
- Lapisan jaringan logam terpasang di sekitar kabin dan kompartemen interior. Lapisan ini menghantarkan listrik melalui bagian luar pesawat terbang. Alhasil, awak, penumpang, dan jaringan elektronik terlindungi dari tegangan apapun.
- Pelindung bundel kawat atau foil yang diperluas melindungi badan pesawat dari sambaran petir. Pelapis aluminium flam, kawat logam tertanam, dan lain sebagainya menambah perlindungan pada badan pesawat terbang.
Dalam banyak kasus, pesawat yang tersambar petir di tengah penerbangan tidak menimbulkan kerusakan berat. Sebagian besar penumpang pesawat juga mungkin tidak menyadari bahwa pesawat yang mereka baru tumpangi telah tersambar petir. Meski begitu, pesawat tersebut harus menjalani pemeriksaan saat mendarat demi alasan keamanan. (SA)
Baca juga:
Bahan Bakar Pesawat dari Sinar Matahari dan Udara
Batas Aman Motor Terjang Banjir