Jakarta, Lintas – Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan (Kemenhub) tengah merencanakan pembangunan bandara perairan (waterbase) untuk mendukung operasi pesawat air (seaplane).
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menyatakan upaya itu dilakukan guna mempermudah konektivitas ke wilayah terpencil.
“Seaplane menjadi salah satu alternatif angkutan, untuk tempat-tempat yang jauh dari bandara,” ujar Budi dalam keterangannya dikutip Kamis (23/3/2023).
Menurut dia, seaplane bisa menjadi alternatif jika konektivitas menuju wilayah tersebut terlalu jauh jika ditempuh menggunakan jalur darat.
Ia meyakini, seaplane bisa mendorong tumbuhnya ekonomi karena potensi wisata di wilayah terpencil jadi bisa diakses dengan mudah.
Lulusan API
Budi mengungkapkan beberapa wilayah yang berpotensi untuk didirikan bandara air.
“Sumatera Utara, Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Kepulauan Riau, Maluku, Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Sulawesi Selatan,” papar dia.
Ia menjelaskan wilayah Kepri, dan NTB ke Bali selama ini telah cukup sering menggunakan seaplane.
Adapun untuk sumber daya manusia (SDM), pemerintah bakal memanfaatkan lulusan Akademi Penerbang Indonesia (API) di Banyuwangi.
Akademi tersebut menjadi satu-satunya lembaga pendidikan di Asia Tenggara yang memiliki pendidikan penerbang air. (TNO)
Baca Juga:
- Kemenhub Targetkan Bandara Singkawang Beroperasi Triwulan I-2024
- Bandara Soekarno-Hatta Tempati Peringkat Ke-6 Bandara Terkoneksi Dunia
- Menjelang Lebaran 2023, “Runway” Bandara Halim Perdanakusuma Akan Ditingkatkan