Sumber informasi tepercaya seputar infrastruktur,
transportasi, dan berita aktual lainnya.
7 October 2024
Home Berita SPAM Wae Mese II Akan Penuhi Kebutuhan 70 Persen Air Bersih Masyarakat Labuan Bajo

SPAM Wae Mese II Akan Penuhi Kebutuhan 70 Persen Air Bersih Masyarakat Labuan Bajo

Share

Jakarta – Sebagai salah satu Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) yang diterapkan pemerintah, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT) akan dikunjungi lebih banyak wisatawan. Hal itu akan meningkatkan berbagai kebutuhan, salah satunya air bersih. Maka dibangunlah sistem penyediaan air minum (SPAM) Wae Mese II untuk memberikan jaminan kebutuhan air bagi masyarakat. 

“(Dibangun) bukan hanya untuk kegiatan turisme tetapi juga bagi masyatakat,” kata Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono dikutip Senin (25/6/2022). 

Ia mengungkapkan, SPAM Wae Mese II bisa memenuhi kebutuhan air bersih untuk 40.000 penduduk. 

“Atau 70 persen dari total penduduk,” ucap dia. 

SPAM Wae Mese II memiliki kapasitas 100 liter per detik dan melengkapi SPAM Wae Mese yang telah lebih dulu dibangun dengan kapasitas 40 liter per detik. 

Sumber airnya berasal dari sungai Wae Mata dan dialirkan ke reservoir Wae Mata berkapasitas 2000 meter kubik guna melayani reservoir Bappeda, Golokoe, Firdaus, Gua Cermin dan DPRD. 

“Saya kira dengan 100 liter per detik tambahan ini bisa mengurangi gap antara industri, pariwisata dan masyarakat,” tutur Basuki.  

“Sehingga diharapkan tidak menimbulkan kecemburuan sosial,” sambungnya.  

Sebagai informasi, Presiden Joko Widodo mengunjungi NTT untuk meresmikan sejumlah infrastruktur pendukung DPSP Labuan Bajo. 

Salah satunya pengembangan Bandara Labuan Bajo yang ditargetkan agar penerbangan domestik dan mancanegara dapat langsung menuju ke lokasi. 

Lalu Jokowi turut meresmikan Pulau Rinca salah satu pulau yang dihuni komodo. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menyampaikan Pulau Rinca dipakai untuk mendorong pariwisata, sehingga konservasi di Pulau Komodo dan Pulau Padar dapat dilakukan. 

Hal itu yang melatar belakangi pemerintah menaikkan tarif kunjungan ke Pulau Komodo, supaya dana yang masuk bisa dipakai untuk menjaga kelestarian lingkungan. 

“Jadi kita ingin konservasi, tapi kita juga ingin (kemajuan) ekonomi lewat turisme, lewat wisatawan. Ini harus seimbang,” sebutnya. 

“Komodo di Pulau Rinca dan di Pulau Komodo itu sama. Wajahnya juga sama, jadi kalau mau lihat komodo silahkan ke Pulau Rinca,” tandasnya. (*) 

Oleh:

Share

Copyright © 2023, PT Lintas Media Infrastruktur. All rights reserved.