Jakarta, Lintas ― Pemerintah tengah mempersiapkan berbagai strategi untuk melancarkan arus mudik Idul Fitri 1444 Hijriah.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengungkapkan salah satu strategi pemerintah adalah menerapkan rekayasa lalu lintas di Jalan Tol Cipali. Salah satunya, mempertimbangkan kebijakan ganjil-genap untuk pengendara mobil.
“(Kebijakan) ganjil-genap akan kami pikirkan nanti pada saat akhir, seminggu sebelum (arus mudik), perlu ditetapkan atau tidak,” ujar Budi dalam rapat kerja dengan Komisi V DPR, Selasa (4/4/2023).
Menurut Budi, Jalan Tol Cipali menjadi salah satu perhatian pemerintah karena masifnya jumlah kendaraan yang melintas.
Saat ini, lanjut Budi, Kementerian Perhubungan (Kemenhub), dan Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri sudah menyepakati bakal dilakukan one way, dan contraflow. “Kita juga menambah rest area,” ujarnya.
Pelayanan Optimal
Penambahan rest area diperlukan untuk mengurangi penumpukan, yang memicu banyaknya pemudik beristirahat di pinggir jalan. Budi mengungkapkan, petugas lapangan di jalan tol juga akan ditambah untuk memberikan pelayanan optimal kepada pemudik.
“Juga beberapa teknologi yang sudah dikembangkan oleh Jasa Marga agar mereka (pemudik) memproyeksikan kapan mereka berangkat,” tuturnya. Terkait lama waktu beristirahat di rest area, anggota Komisi V meminta DPR meminta pengelola jalan tol bisa mencari cara agar itu bisa terlaksana.
Diketahui Kemenhub memperkirakan jumlah pemudik bakal mencapai 123,8 juta orang. Dari angka tersebut jumlah pengguna mobil diperkirakan mencapai 27,32 juta. Adapun puncak arus mudik diperkirakan terjadi 21 April 2023 dengan jumlah 17,7 juta orang melakukan perjalanan. (TNO)
Baca Juga:
- “One Way” Diterapkan di Jalan Tol Trans-Jawa pada 19–21 April 2023
- Jalan Tol Solo-Klaten Dibuka Fungsional 6 Km Selama Masa Mudik Lebaran 2023
- Kemenhub Pastikan Kesiapan Kereta Api untuk Angkutan Lebaran 2023