Jakarta – Jelang pertemuan ekonomi bilateral G20 November mendatang, pemerintah tak hanya mempersiapkan berbagai infrastruktur pendukung, tapi juga sarana transportasi dengan energi terbarukan. Salah satu yang tengah digarap adalah Bus Listrik Merah Putih (BLMP). Proses produksinya dilakukan oleh PT INKA di Madiun, Jawa Timur.
“Kita harus perhitungkan bus ini dengan suatu standar keselamatan yang baik,” tutur Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi dalam keterangannya dikutip Rabu (20/7/2022).
Ia berharap, BLMP bisa dioperasikan dengan sempurna November 2022. Tapi, Budi mendorong agar produksi bus listrik bisa jadi sebelumnya, supaya jika ada kekurangan masih dapat diperbaiki dan dilakukan penyempurnaan.
Di sisi lain, Budi mengapresiasi produksi BLMP berkat kolaborasi PT INKA dengan Kementerian Ristekdikti dan sejumlah perguruan tinggi.
“Dalam penggunaan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) yang lebih dari 50 persen,” papar Budi.
Ia melihat, produksi mobil listrik bisa membuka lapangan pekerjaan yang luas untuk masyarakat.
“Ini akan membuka ruang kerja baru bagi produk dalam negeri dan juga kesempatan bagi para akademisi di perguruan tinggi untuk melakukan riset dan inovasi yang selama ini hanya dilakukan di luar negeri,” sebutnya.
Saat ini terdapat 30 unit bus listrik yang tengah diproduksi oleh PT INKA dan pemerintah.
Budi pun meminta agar Badan Usaha Milik Negara (BUMN) seperti Damri dan PT KAI berperan serta dalam produksi bus dengan energi terbarukan ini.
“Untuk terus mendukung dan membuka kesempatan bagi dunia pendidikan untuk melakukan riset pengembangan teknologi transportasi secara lebih intensif,” kata dia.
Nantinya, Budi berharap bahwa transportasi listrik bisa dikembangkan dalam pembuatan kereta ringan atau LRT.
Diketahui Bus Listrik Merah Putih memiliki kelebihan yaitu minimnya noise, suspensi, optimalisasi pengurangan berat kendaraan menjadi lebih ringan.
Bus listrik itu juga memiliki daya tempuh hingga 160 kilometer dan hanya memerlukan waktu charging selama 2,5 jam.
Selain untuk gelaran G20, BLMP telah dipesan oleh Damri dengan sistem Buy The Service (BTS) untuk dioperasionalkan di dua kota besar yaitu Surabaya dan Bandung.
Sementara itu, perguruan tinggi negeri yang turut serta mengembangkan bus listrik adalah UGM Yogyakarta, ITB Bandung, Undip Semarang, Universitas Indonesia (UI), Telkom University, Politeknik Negeri Madiun, ITS Surabaya, UNS Surakarta serta Universitas Brawijaya (UB) Malang. (*)