Jakarta – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono berjanji akan menuntaskan pembangunan jalan lingkar di Pulau Nias, Sumatera Utara. Saat ini, dari jalan sepanjang 23 kilometer, baru 7 kilometer jalan yang sudah terbangun.
“Sisanya sekitar 16 kilometer akan kita programkan selanjutnya sehingga dapat menjadi jalan lingkar seperti di Samosir,” tutur Basuki dalam keterangannya Jumat (1/7/2022).
Ia menjelaskan, pembangunan jalan lingkar di Pulau Nias sangat penting karena dapat berdampak pada peningkatan ekonomi masyarakat.
Dengan akses jalan yang tersambung, lanjut dia, makin banyak potensi wisata yang dapat dikembangkan pemerintah.
“Seperti saya lihat di Afulu tadi, baik di Pantai Pasir Merah dan surfing. Kita akan bantu dengan penataan kawasan,” ungkapnya.
Basuki mengatakan tak hanya potensi wisata yang menjadi prioritas pemerintah, namun juga potensi sumber daya alam berupa buah kelapa. Harapannya, akses jalan yang tersambung bisa mendorong peningkatan produksi dan memangkas biaya distribusi sehingga dapat bersaing di pasar domestik.
Ia menjelaskan, Kementerian PUPR sudah memeriksa jalan dari Lahewa sampai ke Afulu. Tahun ini, jalan sepanjang 14 kilometer yang menyambungkan dua kawasan itu sudah dalam tahap lelang.
“Ruas ini merupakan bagian dari sirip jalan di Pulau Nias, yang menuju ke Gunung Sitoli. Sehingga membantu produksi dan distribusi hasil perkebunan dan lainnya,” imbuh Basuki.
Berdasarkan data Kementerian PUPR, penanganan jalan Lahewa-Afulu-Bts. Bias Barat dan jalan Ononazara-Humene-Shene’asi bakal dilakukan tahun 2022-2023. Biaya penanganan jalan ini mencapai Rp 63 miliar.
Tak hanya membangun jalan lingkar, pemerintah pun akan merehabilitasi jembatan gantung Mozai Orahili sepanjang 84 meter dengan kebutuhan anggaran Rp 1,86 miliar.
Sementara itu, Bupati Nias Utara Amizaro Waruwu mengapresiasi langkah pemerintah pusat ini.
Ia menegaskan, Pemkab Nias Utara akan membantu proses pembangunan dengan menyediakan fasilitas yang dibutuhkan.
Dalam pandangannya, realisasi pembangunan jalan lingkar di Pulau Nias penting dilakukan. Mengingat sesuai Keppres Nomor 63 Tahun 2020, Kabupaten Nias menjadi salah satu wilayah tertinggal dengan kemiskinan ekstrem di Indonesia.
“Tahun ini Nias Utara mendapat bantuan pembangunan beberapa ruas jalan dan infrastruktur lainnya. Ini merupakan dukungan (pemerintah pusat) yang luar biasa,” sebut dia.