Home Berita Pembangunan Fase 2A MRT Jakarta Masuki Tahap Krusial di Stasiun Thamrin dan Monas

Pembangunan Fase 2A MRT Jakarta Masuki Tahap Krusial di Stasiun Thamrin dan Monas

Share

JAKARTA, LINTAS – Pembangunan fase 2A proyek MRT Jakarta terus mengalami perkembangan positif dengan pencapaian yang melampaui target.

Hingga 25 Agustus 2024, proyek pembangunan untuk paket kontrak CP 201 (Stasiun Thamrin dan Monas) telah mencapai 80,75 persen, lebih tinggi dari target 77,52 persen yang direncanakan.

Menurut Kepala Divisi Corporate Secretary PT MRT Jakarta, Ahmad Pratomo, pembangunan ini telah memasuki beberapa tahap krusial di Stasiun Thamrin dan Monas.

Di Stasiun Thamrin, pembangunan kini tengah berada pada tahap pengecoran peron, instalasi over track exhaust (OTE) duct, konstruksi tangga, dan berbagai pekerjaan lainnya seperti instalasi sistem HVAC, drainase, pemadam kebakaran, serta elektrikal.

Sedangkan di Stasiun Monas, pekerjaan fokus pada pengecoran atap, instalasi metal ceiling, penyelesaian lantai, pemasangan handrail, hingga instalasi sistem HVAC dan suplai air.

Progres yang lebih jauh juga dicapai pada paket kontrak CP 202, yang mencakup pembangunan Stasiun Harmoni, Sawah Besar, dan Mangga Besar.

Pekerja konstruksi melewati area peron Stasiun Thamrin. | Dok/PT MRT Jakarta (Perseroda)

Sejak dimulai pada 25 Juni 2022, pekerjaan CP 202 telah mencapai 36,68 persen, melampaui target awal sebesar 35,69 persen. Pekerjaan yang sedang berlangsung di antaranya adalah pemasangan D-Wall di Stasiun Mangga Besar dan ekskavasi launching shaft di Stasiun Harmoni.

“Pekerjaan CP 203 (Stasiun Glodok dan Kota) juga terus berjalan sesuai jadwal. Hingga Agustus 2024, proyek ini telah mencapai 60,25 persen,” ujar Ahmad Pratomo.

Di Stasiun Kota, pekerjaan meliputi pembangunan struktur kolom dan terowongan, sementara di Stasiun Glodok, sedang dilakukan persiapan kedatangan dan peluncuran mesin bor terowongan.

Selain itu, paket kontrak CP 205, yang ditandatangani pada April 2024 dengan Sojitz Corporation, kini telah mencapai progres sebesar 6,468 persen. Pekerjaan ini mencakup survey georadar untuk penempatan utilitas saluran kabel tegangan tinggi 150 kV yang akan menghubungkan MRT Jakarta dengan PT PLN (Persero), serta persiapan pengiriman rail untuk segmen 1.

Fase 2A MRT Jakarta sendiri akan menghubungkan Stasiun Bundaran HI hingga Kota sepanjang sekitar 5,8 kilometer, dengan tujuh stasiun bawah tanah.

Proyek ini dibagi menjadi dua segmen, yaitu Bundaran HI—Harmoni yang ditargetkan selesai pada 2027 dan Harmoni—Kota yang ditargetkan selesai pada 2029. Fase ini dibangun dengan biaya Rp25,3 triliun, didanai melalui pinjaman kerja sama antara pemerintah Indonesia dan Jepang.

Perbedaan utama fase 2A dibandingkan fase pertama MRT adalah penerapan konsep Transit Oriented Development (TOD). Konsep ini tidak hanya berfokus pada pembangunan stasiun, tetapi juga mengembangkan kawasan sekitar stasiun sebagai pusat aktivitas masyarakat dengan memadukan fungsi transit, ruang publik, dan pembangunan infrastruktur, yang diharapkan dapat meningkatkan aksesibilitas terhadap transportasi publik serta memperkuat daya angkut penumpang.

“Kami optimis bahwa dengan percepatan ini, MRT Jakarta akan menjadi solusi mobilitas yang semakin mendukung masyarakat Jakarta dan sekitarnya,” tutur Ahmad Pratomo. (CHI)

Baca Juga: Presiden Joko Widodo Resmi Canangkan Pembangunan MRT Tomang-Medan Satria

Oleh:

Share