Jakarta – Pembangunan Daerah Irigasi (DI) Lhok Guci Tahap II di Aceh Barat mendekati akhir. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Ditjen Sumber Daya Air (SDA) melaporkan progresnya telah mencapai 97,02 persen.
Kepala Balai Wilayah Sungai Sumatera I, Heru Setiawan menyebut jaringan irigasi Lhok Guci bakal mengairi area seluas 18.542 hektar.
“Pembangunannya sudah memasuki tahap II untuk saluran primer sepanjang 10 kilometer dan saluran sekunder sepanjang 812 meter, dengan outcome seluas 1.408 hektar sawah yang akan dialiri air,” ungkap Heru dalam keterangannya dikutip Jumat (13/5/2022).
Ia mengungkapkan, pembangunan daerah irigasi ini dilakukan untuk mengoptimalkan fungsi Bendungan Lhok Guci yang selesai dibangun tahun 2008.
Proyek ini menjadi salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) dengan pembangunan tahap I yang berlangsung 2015-2017 dan tahap II 2018-2020.
Target pembangunan aliran irigasi tahap II sempat terlambat selama 2 tahun karena Pandemi Covid-19.
“Terkena refocusing anggaran sehingga target penyelesaiannya disesuaikan di tahun 2022,” kata dia.
Heru menjelaskan, meski sempat terhambat, namun aliran irigasi ini sempat difungsikan pada musim tanam Oktober 2020 hingga Maret 2021 guna mengairi sawah seluas 400 hektar.
Ia berharap selesainya pembangunan ini dapat membantu petani di Aceh Barat mendapatkan suplai air yang lebih baik.
“Untuk mendukung Gerakan Aceh Mandiri Pangan yang dicanangkan Pemerintah Provinsi Aceh,” imbuh dia.
Adapun Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menjelaskan pembangunan jaringan irigasi diperlukan agar masyarakat merasakan pembangunan bendungan secara nyata.
“Dimana air akan mengalir sampai ke sawah-sawah milik petani,” tuturnya.
Dengan lancarnya jaringan air, lanjut Basuki, pemerintah berharap produktivitas masyarakat di sektor pertanian dan perkebunan meningkat.
“Sehingga juga membantu pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19,” pungkas dia.
Sebagai informasi, di Aceh pemerintah juga membangun jaringan irigasi lain di wilayah Jambo Aye Kanan. Proyek ini pun termasuk dalam PSN.
Dua jaringan irigasi ini diprediksi akan mengairi area seluas 21.570 hektar.
Pembangunan jaringan irigasi tak hanya dimaksudkan untuk mendukung swasembada pangan, namun juga bertujuan mengembangkan pola pertanian maju. (*)
Baca juga: Sejumlah Bendungan Dibangun untuk Tingkatkan Produksi Sawah di Aceh