Jakarta – Pembangunan Bendungan Cipanas di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat terus dikebut.
Berdasarkan data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) progres pembangunan fisik telah mencapai 90 persen dan pembebasan lahan 80 persen.
“Apabila pekerjaan dan pembangunan lahan lancar, mudah-mudahan pertengahan tahun 2023 sudah mulai digenangi air (impounding),” tutur Direktur Bendungan dan Danau Ditjen Sumber Daya Air Kementerian PUPR, Airlangga Mardjono dalam keterangannya dikutip Senin (12/9/2022).
Ia mengungkapkan, nantinya Bendungan Cipanas dapat memberikan air irigasi untuk 9.273 hektar lahan pertanian.
Lahan itu terletak di dua wilayah yakni Kabupaten Sumedang dan Indramayu.
Mardjono menuturkan, proyek ini termasuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) yang dibangun sejak tahun 2017.
“Dengan daya tampung (air) mencapai 250,81 juta meter kubik,” sebutnya.
Di sisi lain, lanjut Mardjono, Bendungan Cipanas memiliki fungsi lain yakni menyediakan air baku berkapasitas 850 liter per detik, mereduksi banjir 487,75 meter kubik per detik.
“Berpotensi menjadi sumber Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM) sebesar 3 MW, dan memiliki potensi untuk wisata,” jelasnya.
Dalam keterangan yang sama, Kepala BBWS Cimanuk – Cisanggarung Kementerian PUPR Ismail Widadi mengungkapkan, Bendungan Cipanas bertipe urugan batu inti tegak dengan terowongan saluran pengelak sepanjang 452 meter.
Selain itu, bendungan juga memiliki tinggi panjang puncak 326 meter.
“Sumber air berasal dari Sungai Cipanas yang merupakan bagian dari Wilayah Sungai Cimanuk – Cisanggarung dengan luas Daerah Aliran Sungai (DAS) 65,70 km persegi,” papar Ismail.
Adapun pembangunan Bendungan Cipanas Sumedang menghabiskan biaya senilai Rp 1,8 triliun dengan tiga paket pekerjaan.
Paket 1 dikerjakan oleh PT Wijaya Karya – PT Jaya Konstruksi KSO dengan membangun tubuh bendungan.
Paket 2 dikerjakan PT Brantas Abipraya (Persero) untuk membangun infrastruktur pendukung.
Paket 3 digarap kembali oleh PT Wijaya Karya dan PT Jaya Konstruksi untuk peninggian tubuh bendungan.
Diketahui, pembangunan bendungan menjadi salah satu prioritas pemerintahan Presiden Joko Widodo.
Harapannya, banyak bendungan di berbagai wilayah akan mendorong produktivitas di wilayah pertanian. Dengan begitu, swasembada pangan dapat tercapai di Tanah Air pada 2045 nanti. (*)
Baca juga: Bendungan Way Apu, Pertama di Maluku dan Diproyeksikan Pasok Air untuk 10.000 Hektar Lahan