Jakarta – Pasar Banyumas, Jawa Tengah kembali diresmikan Rabu (6/7/2022). Sebelumnya pasar itu ditata oleh pemerintah pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sejak tahun 2020. Proses rehabilitasinya 100 persen selesai pada Juli 2021 lalu.
“Pekerjaan rehabilitasi dilaksanakan oleh PT Anugrah Mitra Kinasih serta PT Ciria Expertindo Consultant KSO PT Dieng Agung sebagai konsultan managemen konstruksi dengan biaya APBN sebesar Rp 17,6 miliar,” papar Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR, Diana Kusumastuti dalam keterangannya dikutip Jumat (8/7/2022).
Diana menjelaskan, Pasar Banyumas di Jawa Tengah direhabilitasi dengan konsep green building yang direpresentasikan dengan penghijauan di sekitar pasar.
“Pasar seluas 4.213 meter persegi ini dapat menampung 441 pedagang,” katanya.
Diana pun mengungkapkan penataan pasar bersertifikat Building Information Modelling (BIM).
Proses rehabilitasi meliputi pembangunan gedung 2 lantai, yang terdiri dari 81 unit kios, 191 unit los dan 10 lapak kuliner.
Selain area jual beli, turut dibangun ruang kesehatan, pengelola pasar, toilet, mushola, rumah pompa, ramp disabilitas, parkir mobil, motor, sepeda, penataan lansekap yakni penataan pohon pulai, tabebuya, ketapang, kencana dan tanaman perdu.
“Semoga pasar ini dapat menjadi percontohan di Kabupaten Banyumas dan menjadi simbol kebangkitan ekonomi lokal Jawa Tengah pasca pandemi,” sebutnya.
Dalam keterangan yang sama, Ketua DPR Puan Maharani menuturkan, pasar tak hanya menjadi pusat jual beli masyarakat. Lebih dari itu, pasar adalah tempat yang menjadi indikator kondisi ekonomi masyarakat.
“Jika pasar ramai, berarti ekonomi di daerah tersebut berjalan dengan baik,” ucap dia.
Ia berharap Pasar Banyumas dapat menjadi pasar yang bersih dan membuat nyaman semua pihak.
“Kebersihan pasar juga mencerminkan kondisi ekonomi sosial di sekitarnya. Sehingga diharapkan baik pedagang maupun pembeli serta Pemda terkait tetap selalu menjaga pasar ini agar tetap bersih dan nyaman,” pungkasnya.
Diketahui, Presiden Joko Widodo kembali menggalakkan program rehabilitasi pasar tradisional hingga akhir masa jabatannya. Jokowi memandang program ini penting untuk mendukung kenyamanan belanja masyarakat.
Harapannya, jika masyarakat nyaman belanja di pasar tradisional, maka aktivitas perdagangan di tingkat domestik semakin kondusif. (*)
Baca juga : Berbagai Pasar yang Direvitalisasi, Direnovasi dan Direhabilitasi Pemerintah Tahun 2021