JAKARTA, LINTAS – Program strategis nasional Instruksi Presiden Jalan Daerah (IJD) di Provinsi Sumatera Barat bertujuan mempercepat peningkatan konektivitas jalan daerah serta mendukung swasembada pangan dan energi. Melalui program ini, pemerintah berupaya membuka akses baru yang menghubungkan sentra produksi dengan jalur distribusi utama agar mobilitas barang dan masyarakat semakin lancar.
Untuk mendukung pelaksanaannya, Kementerian Pekerjaan Umum (PU) melalui Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Sumatera Barat tahun anggaran 2025 mengalokasikan dana sebesar Rp 277,49 miliar yang bersumber dari APBN. Anggaran tersebut mencakup 10 paket pekerjaan fisik dan 4 paket pengawasan yang tersebar di berbagai wilayah Sumatera Barat.
Kepala BPJN Sumbar Elsa Putra Friandi, ST, MSc, Meng, mengatakan, Tahap I pelaksanaan IJD di Sumatera Barat ada 6 paket kegiatan dengan biaya sebesar Rp 119,54 miliar dan Tahap II sebanyak 4 paket, tetapi masih menunggu revisi Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA). Saat ini, 3 paket sudah berkontrak pada awal Oktober 2025 dengan nilai sebesar Rp 63,2 miliar.
“Dari 6 paket IJD Tahap I terdapat 4 paket pekerjaan multi years contract (MYC) lanjutan dengan alokasi dana Rp 120,48 miliar. Kemudian, untuk paket pengawasan sebanyak 4 paket, tetapi baru 1 paket yang sudah berkontrak karena tiga sisanya masih menunggu revisi, yang diharapkan bisa selesai awal November,” kata Andi dalam wawancara via Zoom beberapa waktu lalu, yang dikutip Senin (3/11/2025).
Menyesuaikan Kondisi Cuaca
Andi mengatakan, 10 paket IJD tersebut berada di 7 kabupaten/kota, yaitu Kabupaten Agam, Kabupaten Lima Puluh, Kabupaten Pasaman, Kabupaten Pesisir Selatan, Kabupaten Solok, Kabupaten Solok Selatan, Kabupaten Tanah Datar, dan Provinsi Sumatera Barat.


Untuk pelaksanaan IJD Tahap I, Andi menargetkan pekerjaan single year contract (SYC) selesai sekitar 3,5 bulan dan multiyears selesai 8-10 bulan, sedangkan IJD Tahap II sekitar 2 bulan selesai.
Pada 3 Oktober, Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah II Provinsi Sumatera Barat, melalui Pejabat Pembuat Komitmen 2.1 telah melakukan tanda tangan kontrak untuk Paket Perbaikan Jalan Taratak Galundi – Alahan Panjang dengan nilai kontrak sebesar Rp 7,65 miliar dan panjang penanganan sepanjang 2,32 km.
Kegiatan tersebut akan dilaksanakan oleh Penyedia Jasa CV Berakit Jaya dengan Konsultan Supervisi PT Manggalakarya Bangun Sarana KSO, PT Archimedia Consultans KSO, dan PT Taru Nusantara.
Memanfaatkan curah hujan yang belum tinggi di Sumatera Barat, Andi mengupayakan agar pekerjaan tanah bisa cepat selesai sehingga pengaspalan dapat dilakukan.
Baca Juga: BBPJN Jateng–DIY Percepat IJD, Alokasikan Rp 740 Miliar untuk 37 Paket
“Kalau dari skala pekerjaannya sejak awal kami sudah antisipasi karena anggarannya berkurang dari yang direncanakan Rp 313, 81 miliar, sehingga kami sesuaikan dengan estimasi sisa waktu yang ada dan kondisi cuaca,” ujar Andi.
Mayoritas pekerjaan IJD dilakukan oleh kontraktor lokal dengan melibatkan masyarakat lokal setempat.
Dukung Ketahanan Pangan dan Energi
Adapun paket-paket IJD Sumatera Barat diprioritaskan untuk membuka akses ke lahan-lahan pertanian dan perkebunan, yang paling menonjol dalam upaya mendukung ketahanan pangan dan energi berada di Kabupaten Solok, Kabupaten Solok Selatan, dan Kabupaten Lima Puluh Kota.
Menurut Andi, program IJD sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat karena jaringan jalan nasional dan provinsi/kabupaten kemantapannya masih jauh dari memadai, serta kemampuan fiskal daerah juga rendah sedangkan pusat-pusat produksi, seperti sektor pertanian dan energi mayoritas jaraknya jauh dari jalan nasional.
“Jadi, masih perlu akses jalan provinsi ataupun jalan kabupaten. Dengan adanya IJD ini, seperti beberapa tahun sebelumnya program ini sangat membantu untuk menghubungkan antardaerah. Dan dengan program IJD ini jalan daerah bisa mantap sampai dengan jalan nasional hingga menghubungkan ke sektor-sektor produktif,” katanya.
Andi menambahkan, program IJD juga menyerap tenaga kerja yang banyak dan membuka lapangan pekerjaan baru di tengah efisiensi sekarang. Selain itu, IJD juga membuka jalur-jalur distribusi baru.
“Misalnya, kalau dari Kabupaten Solok Selatan ke Kabupaten Dharmasraya harus berputar melewati Solok Selatan – Solok – Sijunjung – Dharmasraya, maka apabila jalan tersebut sudah tembus hanya cukup dari Solok Selatan ke Dharmasraya dan bisa menghemat waktu sekitar 1 hingga 2,5 jam,” kata Andi. (PAH/ROY/SAL)





