JAKARTA, LINTAS – Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi menyatakan pemerintah siap mengambil langkah tegas dengan menutup jembatan timbang yang selama ini digunakan untuk mengukur muatan kendaraan truk. Langkah tersebut dipertimbangkan karena jembatan timbang dinilai rawan menjadi sarang pungutan liar (pungli).
Menurut Menhub, pemerintah telah memiliki teknologi yang lebih andal untuk mendeteksi pelanggaran muatan berlebih atau Over Dimension Over Load (ODOL), yakni Weight in Motion (WIM). Teknologi ini memungkinkan pengukuran berat dan dimensi kendaraan dilakukan secara otomatis saat melintas di jalan, tanpa perlu berhenti di jembatan timbang.
“Paling ekstrem yang akan kita lakukan, jika ada pungli, jembatan timbang akan kita tutup. Karena ada teknologi yang sudah digunakan saat ini oleh Jasa Marga,” ujar Dudy dalam press background di Jakarta, Kamis (14/8/2025).
Menhub mengungkapkan, pihaknya telah berkoordinasi dengan PT Jasa Marga untuk memanfaatkan WIM di jalan tol. Data pelanggaran yang terekam akan langsung ditindaklanjuti sehingga penegakan aturan ODOL bisa berjalan lebih cepat dan efektif.
“Ini sudah kita lakukan kerja sama dengan Jasa Marga, sehingga sebenarnya kita sudah tidak perlu lagi menggunakan jembatan timbang,” tambahnya.
Sementara itu, Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, Aan Suhanan, menyoroti besarnya potensi pungli dari praktik pelanggaran ODOL. Ia menyebut, kerugian akibat pungli terkait truk ODOL dapat mencapai Rp150 juta per kendaraan per tahun.
Baca Juga: 36 Bandara Naik Status, Menhub Ajak Maskapai Nasional Ikut Bersaing di Rute Internasional
“Pemberantasan pungli ini menjadi salah satu fokus pemerintah dalam menangani ODOL secara sistemik dan komprehensif,” tegas Aan dalam keterangan resmi beberapa waktu lalu.
Pemerintah menargetkan penegakan zero ODOL berjalan optimal melalui kombinasi teknologi, penegakan hukum, dan pengawasan ketat, demi menjaga keselamatan lalu lintas serta melindungi infrastruktur jalan dari kerusakan akibat kendaraan bermuatan berlebih. (CHI)





