Sumber informasi tepercaya seputar infrastruktur,
transportasi, dan berita aktual lainnya.
13 October 2024
Home Berita Menentukan Dasar Fondasi Fly Over Simpang Padalarang

Menentukan Dasar Fondasi Fly Over Simpang Padalarang

Share

Oleh:

Ir Didi Irahadi

(Geolog Siwo Pujangga Kaji Bumi*, Pensiunan Ditjen Bina Marga)

Pada bulan Maret 2021 dimulai rencana pembangunan Fly Over Simpang Padalarang yang terletak di Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, Provinsi Jawa Barat. Fly Over ini menghubungkan pintu keluar Jalan Tol Cikampek-Padalarang menuju Bundaran Kota Baru Parahyangan (KBP). Fly Over Simpang Padalarang dibangun untuk mengatasi kemacetan kendaraan yang keluar dari Pintu Tol Cikampek-Padalarang di simpang empat sebidang menuju Cimahi atau Ciranjang dan dari Cianjur ke Cimahi.

PT Wijaya Karya telah melakukan pengeboran untuk melihat struktur tanah pada kedalaman antara 20-25 meter di delapan titik hingga dapat disimpulkan dasar fondasi bore pile pada kedalaman 23 meter. Ir Fernandez, ahli geoteknik dari Kota Baru Parahyangan (KBP), tidak setuju dengan keputusan dasar pondasi bore pile berdiameter 1,0 meter diletakan pada kedalaman 23 meter dengan alasan bangunan dua lantai di kompleks Perumahan KBP yang kedalaman fondasinya 20 meter ternyata roboh.

Siwo Pujangga Kaji Bumi Irahadi sebagai ahli geologi pensiunan Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR, dipanggil untuk diminta masukannya menyelesaikan perdebatan penentuan kedalaman dasar fondasi Fly Over Simpang  Padalarang yang akan dibangun.

Siwo mengusulkan penambahan dua titik bor dengan kedalaman masing-masing 50 meter, pada lokasi yang tepat.

Dari hasil kajian penampang stratigrafi, Siwo Irahadi menyarankan dasar pondasi bore pile diletakkan pada kedalaman 35 meter utk arah pintu Tol dan kedalaman 40 meter untuk arah KBP. Sedangkan. Dr Syahri dari Politeknik Negeri Bandung menyarankan kedalaman 42 meter untuk arah KBP digabungkan dengan data laboratorium.

Situasi dan alat berat yang digunakan pada pembangunan fondasi Fly Over Simpang Padalarang.

Pada kedalaman 39 meter dijumpai lapisan lempung bersifat lapuk, diperkirakan dari batuan Cekungan Bandung yang bercampur lapisan batuan breksi Gunung Gede.

Awalnya Siwo sempat melayangkan protes kepada juru bore pile karena tidak punya mata bor core dengan sistem pengunci untuk menahan hasil core contoh tanah dan dengan diameter mata bor sebesar 1,0 meter akan jatuh juga karena berat. Selain itu, muka air tanah disekitar lokasi fly over berada pada kedalaman sekitar 8 meter atau dengan kata lain sama dengan metode pemboran menggunakan air atau washing bor.

Siwo Irahadi agak kurang setuju, karena letak posisi Fly Over Simpang Padalarang hanya berjarak kurang dari 10 km ke lokasi Patahan atau Sesar Lembang dan agak setuju karena pada saat pemboran untuk fondasi bore pile dengan diameter 1,0 meter dengan mata bor tricon, pada kedalaman 35 meter hasil contoh tanah berupa bubur pasir, lanau dan lempung.

Pada akhirnya Siwo Irahadi setuju juga dengan keputusan dasar fondasi bore pile diletakkan pada kedalaman rata-rata 35 meter, tetapi dengan catatan akan mengawal sampai pembangunan fly over diresmikan. Alasan Siwo setuju, gempa bumi yg diakibatkan oleh Patahan Lembang belum pernah terjadi. Penyelidik terdahulu menyimpulkan bahwa durasi gempa ini terjadi setiap 170 sampai 670 tahun, dgn kekuatan gempa sekitar 6,5- 7 SR (Skala Richter) pada kedalaman sekitar 10 km atau gempa dangkal.

Pada akhir Desember 2021, Fly Over Simpang Padalarang dibuka dan diresmikan. Semoga bermanfaat. (*)

* Siwo Pujangga Kaji Bumi julukan diberikan oleh Prof Dr Ir Febri Hirnawan Gurubesar Geologi Unpad kepada Ir Didi Irahadi.

Baca juga:

Kurang Air Akibatkan Banjir

Jalan Lingkar Brebes-Tegal Dibangun dengan Sejumlah Teknologi Khusus Karena Berada di Atas Rawa

Oleh:

Share

ARTIKEL TERKAIT

Copyright © 2023, PT Lintas Media Infrastruktur. All rights reserved.