Lintas – Sebagian masyarakat ada yang mengisi bensin penuh atau full tank saat ke Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). Namun, ada pula yang istilahnya mencicil alias mengisi bensin tidak sampai penuh. Sebenarnya, ada sejumlah manfaat isi bensin hingga full tank, lho.
Memang, sekilas mengisi bensin hingga penuh lebih banyak membutuhkan dana. Namun, ada sejumlah manfaat isi bensin full tank, seperti di bawah ini.
1. Membuat tenang
Bensin yang terisi penuh akan membuat pengemudi tenang. Terlebih bila menghadapi keadaan darurat, misalnya macet berkepanjangan atau berada jauh dari pusat kota.
2. Berpotensi lebih irit mengeluarkan uang
Jika kamu, misalnya, berada jauh dari pusat kota. Lalu, indikator bensin menunjukkan hampir habis. Padahal, tidak ada SPBU di sekitar kamu. Maka, mau tak mau, kamu harus ke pusat kota yang umumnya lebih banyak terdapat SPBU. Tentu, ini justru membuat kamu lebih banyak mengeluarkan uang karena jarak tempuh yang lebih panjang. Pada jenis kendaraan tertentu, tangki bensin dalam keadaan full tank juga bisa mencegah timbulnya karat yang berarti mereduksi biaya perbaikan.
Pengaruh isi bensin full tank pada mobil dan motor
Saat mengisi bensin, kamu dianjurkan selalu menggunakan bahan bakar yang sesuai dengan rekomendasi dari pabrikan. Rekomendasi bahan bakar bisa diketahui di buku manual kendaraan atau di tutup tangki bensin. Bahan bakar yang sesuai rekomendasi bertujuan untuk menjaga performa kendaraan tetap optimal dan menghindari mesin ‘mengelitik’.
Sebenarnya, tidak ada pengaruh kondisi tangki bensin full tank atau tidak pada mobil modern. Namun, berbeda halnya dengan mobil-mobil lama yang masih menggunakan tangki berbahan besi.
Saat mengisi bensin tidak sampai full tank, akan ada ruang di dalam tangki kendaraan. Jika dibiarkan saat malam dan mengalami perubahan suhu, bisa terjadi kondensasi atau pengembunan. Bila berlangsung berhari-hari, maka kandungan airnya semakin besar dan banyak. Hal itu nanti malah bisa membuat korosif (berkarat) pada tangki bensin mobil-mobil keluaran lama. Air dari embun bisa membahayakan mesin bila tercampur dengan bensin. Mobil bisa tersendat akibat campuran air dengan bensin di dalam tangki itu.
Hal sama berlaku pada motor. Melansir https://www.gridoto.com/, semakin sering tangki dibiarkan kosong atau hanya terisi sedikit, semakin besar peluang muncul embun di dalam tangki. Embun ini kemudian berubah jadi air dan jadi penyebab munculnya karat.
Isi bensin full tank bukan berarti kepenuhan
Perlu dicatat, mengisi bensin full tank bukan berarti kepenuhan ya, apalagi sampai luber. Bensin yang luber bisa membahayakan. Bensin yang tercecer, contohnya, bisa mengakibatkan komponen ban lama kelamaan jadi rusak bila terkena cecerannya. Begitu juga dengan komponen lain yang berpotensi rusak karena terkena tumpahan bensin. Belum lagi bila ada percikan api di sekitar. Maka, ceceran bensin bisa memicu terjadinya kebakaran.
Oleh sebab itu, saat mengisi bensin hingga full tank dianjurkan mengikuti batas yang ditentukan. Batas yang dimaksud ialah leher pengisian di tangki. Pada motor, batas ini berupa garis melintang yang bisa dilihat dari lubang tangki bensin. Bila melewati garis melintang, bensin bisa tumpah atau terciprat ke luar dan malah membahayakan.
Kalau sampai luber, bensin yang terisi juga otomatis keluar lewat lubang pembuangan bensin di sekitar tutup tangki. Bensin juga berpotensi meluap dan keluar lewat lubang tersebut. Apalagi saat motor dipakai melewati guncangan atau bermanuver.
Pada mobil, hindari mengisi bensin sampai menyentuh tutup tangki (saat ditutup). Mobil juga membutuhkan ruang udara dalam tangki. Fungsinya untuk mengurangi tekanan pada tangki saat bensin mengembang.
Pada mobil berbahan bakar solar, tangki BBM sebaiknya juga harus selalu dalam kondisi lebih banyak dari setengah kapasitasnya. Mobil bermesin diesel yang kekurangan solar tidak bisa hidup.
Nah, kalau isi bensin, biasanya kamu full tank atau tidak? (SA)
Baca juga:
Membongkar Trotoar Harus Ada Izin, Berdasarkan Dasar Hukum Ini!
Ini Cara Mengukur Kekuatan Jembatan