Yogyakarta – Jalur layanan KRL Yogya – Solo pada tahun 2022 ini akan diperpanjang sampai ke Stasiun Palur, Jawa Tengah.
Kepala Balai Teknik Perkeretaapian Kelas 1 Wilayah Jawa Bagian Tengah, Putu Sumarjaya menerangkan jalur KRL Yogya – Solo akan diperpanjang 6,2 kilometer.
“Realisasinya tahun ini, KRL Yogya-Solo merupakan KRL pertama di luar wilayah Jabodetabek,” tutur Putu dalam keterangannya dikutip Kamis (17/3/2022).
Putu menjelaskan selama ini KRL Yogya-Solo memiliki panjang 62,5 kilometer. Perpanjangan rel ini merupakan upaya pemerintah untuk menambah layanan masyarakat karena antusiasmenya yang tinggi.
“Melihat antusiasme masyarakat yang tinggi kami makin optimis dalam menyelesaikan pekerjaan dan perpanjangan jalur pelayanan KRL hingga Stasiun Palur,” ucapnya.
Putu mengungkapkan, sejumlah infrastruktur di sektor perhubungan di Solo terus dikembangkan. Sebab wilayah tersebut merupakan bagian dari segitiga emas selain Semarang dan Yogya.
Selain perpanjangan jalur KRL, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) juga tengah membangun Depo KRL di Solo Jebres. Pembangunannya pun ditargetkan selesai pada tahun ini.
Hingga Maret 2022, proses pembangunan Depo KRL Solo Jebres telah mencapai 58 persen. Jika beroperasi, depo itu akan membantu meningkatkan kualitas layanan sarana KRL.
Sebagai informasi sejak beroperasi selama 2 tahun, KRL Yogya-Solo telah mengangkut setidaknya 2 juta warga.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menjelaskan kehadiran KRL itu telah berkontribusi pada pengurangan konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) mencapai 51,7 persen.
Budi pun mengklaim sebanyak 50 persen masyarakat yang beraktivitas di Yogya-Solo telah beralih dari kendaraan pribadinya.
Di sisi lain, pemerintah tengah melakukan pembangunan rel layang di Solo. Adapun rel ganda kereta api Solo-Semarang itu sepanjang 10 km dan 1,8 km’sp nya akan dibangun secara layang dan akan menjadi rel layang terpanjang di Indonesia.
Pembangunan rel layang itu diharapkan dapat menjadi solusi mengurai kemacetan di simpang Joglo, Solo.
Proyek ini memakan biaya senilai Rp 920 miliar dari Surat Berharga Syariah Negara (SBSN).
Rel layang itu akan dibangun dengan mengadopsi kearifan lokal di Solo yakni Batik Sidomukti, Pasar Klewer maupun Keraton. Pembangunannya ditargetkan rampung pada akhir tahun 2023. (*)
Baca juga: Beroperasi Selama 1 Tahun KRL Yogyakarta – Solo Telah Angkut 2 Juta Penumpang