New York, Lintas – Perubahan iklim adalah salah satu masalah paling mendesak yang dihadapi dunia hari ini. Hal tersebut membutuhkan tindakan kolektif dan kerja sama di tingkat global. Karena itu, Konferensi Air PBB 2023 meluncurkan platform kerja sama internasional, yaitu Green Transition Initiative atau Inisiatif Transisi Hijau.
Inisiatif Transisi Hijau atau GTI adalah platform kerja sama internasional yang berfokus pada pengembangan infrastruktur hijau/ramah lingkungan. Tujuannya untuk merespons isu perubahan iklim melalui kerja sama pembangunan ramah lingkungan. Kemudian membangun solidaritas untuk ketahanan iklim global, menjalin kemitraan dalam mencapai adaptasi dan mitigasi, serta penggalangan partisipasi global.
“Menghadapi masalah iklim bukan tindakan yang bisa dilakukan sendiri. Dibutuhkan kerja sama dan strategi yang kolaboratif. Inilah inti dari Green Transition Initiative (GTI),” ujar Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.
Platform GTI, kata Basuki, upaya mendorong masyarakat internasional untuk melindungi lingkungan dan mempromosikan kegiatan adaptasi serta mitigasi berbasis proyek. “Lewat GTI, diharapkan negara peserta terbantu dalam mencapai target ketahanan iklim dan pembangunan berkelanjutan. Melalui transisi hijau dalam pembangunan infrastruktur dan solusi berbasis lingkungan,” kata Basuki.
Pengolahan
Sebagai contoh nyata dalam menghadapi perubahan iklim, Basuki mengatakan Indonesia telah memulai pembangunan infrastruktur persampahan. Selain itu juga pengolahan air limbah dan air bersih di hampir 600 kota/kabupaten di Indonesia. Termasuk pembangunan bendungan/waduk, irigasi, pengendalian banjir dan pengaman pantai, perumahan, jalan dan jembatan.
“Ada juga proyek yang dilakukan bersama dengan Pemerintah Korea seperti Proyek Infrastruktur Pasokan Air Bersih di Ibu Kota Baru Nusantara. Proyek ini bertujuan menyediakan air bersih yang berasal dari Bendungan Sepaku Semoi dengan menggunakan teknologi ramah lingkungan. Dalam waktu dekat akan ada kerja sama proyek lain, yakni fotovoltaik/panel surya terapung di beberapa bendungan yang baru dibangun. Semoga proyek-proyek tersebut akan berkontribusi pada upaya global pengurangan dan mitigasi emisi gas rumah kaca,” kata Menteri Basuki.
Basuki juga berharap, GTI akan menjadi alat penting mempromosikan kerja sama internasional. Termasuk, berbagi pengetahuan tentang teknologi hijau/ramah lingkungan dan berbagai inovasi lainnya.
“Ini akan membantu kita mempercepat upaya untuk mengatasi perubahan iklim dan mempromosikan pembangunan berkelanjutan. Saya harap kita bisa mewujudkan visi ini dan menyebarkan semangat positif di antara bangsa-bangsa lain. Kami siap untuk menjadi bagian dari perubahan di dunia,” tutup Menteri Basuki.
“Kehadiran Anda semua di sini adalah bukti pentingnya platform GTI. Termasuk pentingnya kerja sama internasional dalam mengatasi tantangan perubahan iklim,” kata Menteri Basuki.
Hadir dalam peluncuran itu antara lain Ketua UN-CPGA Han Seung-soo. Lalu Wakil Presiden Korean Exim Bank Park Jongkyu. Managing Director General of ADB Woochong Um, Global Director for Water of the World Bank Saroj Kumar, Sekretaris
Dewan Air Dunia (AWC) Park Pyung Rock, dan Ketua Global Water Partnership Pablo Bereciartua. (*/HRZ)
Baca Juga:
- Basuki Hadimuljono: Indonesia Berkomitmen Capai Ketahanan Air Berkelanjutan
- Soal Bencana Terkait Air, Basuki Hadimuljono Berbagi Pengalaman di New York
- Promosikan WWF X Bali, Indonesia Gelar Pameran di Kantor Pusat PBB