JAKARTA, LINTAS – Direktorat Jenderal Perhubungan Udara (Ditjen Hubud) Kementerian Perhubungan secara resmi meluncurkan sistem Integrasi Data Manifest Angkutan Udara Niaga Berjadwal ke dalam aplikasi Hubnet, Selasa (24/6/2025).
Peluncuran ini menandai langkah penting dalam mendukung percepatan digitalisasi layanan transportasi udara serta mendukung implementasi National Logistics Ecosystem (NLE), yang bertujuan menciptakan sistem logistik nasional yang terintegrasi, efisien, dan transparan.
“Melalui NLE, pemerintah mendorong kolaborasi semua pemangku kepentingan, termasuk penyedia jasa logistik, maskapai penerbangan, pengelola bandara, regulator, dan instansi seperti Bea Cukai, untuk membentuk rantai logistik nasional yang lebih efektif dan kompetitif,” ujar Direktur Angkutan Udara, Agustinus Budi Hartono, dalam sambutannya, Selasa (24/6/2025).
Melalui sistem Hubnet, Badan Usaha Angkutan Udara (BUAU) niaga berjadwal maupun Perusahaan Angkutan Udara Asing (PAUA) kini dapat melakukan pelaporan data manifest penumpang dan kargo secara real-time dan terintegrasi. Hal ini tidak hanya mempermudah pelaporan, tetapi juga mempercepat proses layanan administrasi kepabeanan dan perizinan.
Integrasi ini terhubung dengan sistem SSM Pengangkut milik Lembaga National Single Window (LNSW), yang menghubungkan berbagai layanan dari instansi pemerintah seperti Bea Cukai, Karantina, dan Otoritas Bandara.
“Kami berharap langkah ini dapat meningkatkan efisiensi proses bisnis pengangkutan udara serta memperkuat kolaborasi antara operator dan regulator. Tujuannya adalah menghadirkan layanan yang lebih otomatis, transparan, dan kompetitif,” tambah Agustinus.
Sebagai bentuk komitmen atas implementasi sistem ini, BUAU, PAUA, dan penyedia jasa terkait turut menandatangani Dokumen Komitmen Bersama Integrasi Data dalam acara tersebut.
Pelaku Usaha Logistik
Sementara itu, Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, Achmad Setyo Prabowo, yang mewakili Direktur Jenderal Perhubungan Udara dalam meresmikan peluncuran tersebut, menjelaskan manfaat praktis dari layanan ini bagi para pelaku usaha logistik.
Baca Juga: Ada Perbaikan Jalan Tol Cipularang dan Padaleunyi, Ini Titik dan Waktu Penutupannya
“Dengan adanya integrasi ini, pelaku usaha dan operator logistik dapat memantau pergerakan kargo secara real-time, melakukan pemesanan jasa pengiriman, pelacakan status kargo, hingga pembayaran secara digital dalam satu platform yang terhubung,” ungkap Achmad.
Peluncuran sistem integrasi ini menjadi tonggak transformasi digital dalam sektor transportasi udara nasional, sekaligus mendukung visi Indonesia dalam memperkuat daya saing logistik di tingkat global. (CHI)





