JAKARTA, LINTAS — Kementerian Perhubungan memastikan layanan rute udara perintis kembali berjalan normal hingga akhir tahun 2025. Sebelumnya, sejumlah rute sempat dikurangi frekuensinya karena efisiensi anggaran, namun kini diaktifkan kembali seiring adanya relaksasi kebijakan dan penambahan anggaran.
Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Lukman F. Laisa, menyampaikan bahwa seluruh 266 rute perintis kini kembali beroperasi penuh sesuai pengajuan awal. Pada masa efisiensi, rute-rute tersebut hanya dikontrak selama tiga bulan dan mengalami pengurangan frekuensi.
“Dengan relaksasi yang diberikan, 266 rute perintis kini kembali dijalankan penuh hingga akhir 2025. Layanan ini tersebar di 22 Kantor Pelaksana Angkutan Udara Perintis (KPA Perintis) di berbagai wilayah Indonesia, termasuk sejumlah daerah 3TP (terdepan, terluar, tertinggal, dan perbatasan),” ujar Lukman kepada Lintas, Rabu (9/7/2025) sore.
Wilayah 3 T Tetap Prioritas
Sebelumnya, Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi menegaskan bahwa keselamatan dan layanan transportasi di wilayah 3TP tetap menjadi prioritas utama Kemenhub.
Menhub menekankan pentingnya peran negara dalam menjaga aksesibilitas dan konektivitas antardaerah, termasuk melalui layanan perintis yang belum layak secara komersial namun vital secara sosial.
“Perintis masih sangat membutuhkan dukungan pemerintah karena secara ekonomis belum memadai. Kami juga tengah mengupayakan revitalisasi pelabuhan dan bandara yang mengalami penurunan daya dukung agar tetap bisa dimanfaatkan oleh masyarakat,” kata Dudy.
Baca Juga: Rehabilitasi Pelabuhan dari Sumatera Hingga Papua Jadi Prioritas Kemenhub di 2026
Untuk mendukung pemenuhan fasilitas keselamatan, keamanan, dan layanan keperintisan tersebut, Kemenhub mengusulkan tambahan anggaran sebesar Rp13,25 triliun dalam RAPBN 2026. Dengan tambahan ini, total pagu anggaran Kemenhub menjadi Rp37,66 triliun atau sekitar 77,02 persen dari kebutuhan ideal yang mencapai Rp48,88 triliun.
“Kami ingin memastikan transportasi kita tidak tertinggal zaman. Modernisasi sistem navigasi, peningkatan keselamatan dan keamanan transportasi, serta perbaikan layanan perintis adalah prioritas kami meski anggaran terbatas,” tutur Dudy. (CHI)





