JAKARTA, LINTAS — Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Laut (Ditjen Hubla) menyalurkan bantuan alat keselamatan dan sosial kepada nelayan serta masyarakat maritim di wilayah Jawa Timur.
Kegiatan itu berlangsung dalam Kampanye Keselamatan Pelayaran yang digelar di Politeknik Pelayaran Surabaya, Jawa Timur, Senin (20/10/2025).
Bantuan tersebut meliputi 1.057 unit life jacket, 53 unit life buoy, 2.120 E-Pass Kecil, 11 Buku Pelaut Merah, 100 alat pelindung diri (APD), serta 350 paket sembako. Seluruhnya diserahkan secara simbolis oleh jajaran Ditjen Hubla kepada perwakilan nelayan.
Direktur Jenderal Perhubungan Laut Muhammad Masyhud menegaskan bahwa keselamatan merupakan prioritas utama dalam penyelenggaraan transportasi laut.
“Kegiatan ini menjadi wujud nyata komitmen kita untuk menghadirkan transportasi laut yang aman, andal, dan modern, sejalan dengan visi Presiden Republik Indonesia: Bersama Indonesia Maju Menuju Indonesia Emas 2045,” ujar Masyhud saat membuka acara yang dikutip Selasa (21/10/2025).

Menurutnya, keselamatan pelayaran hanya bisa diwujudkan melalui komitmen dan kolaborasi seluruh pemangku kepentingan, baik pemerintah, swasta, maupun masyarakat.
“Dengan kolaborasi, kita dapat membangun transportasi laut yang aman, maju, dan berkelanjutan,” tambahnya.
Budaya Keselamatan
Masyhud juga menekankan pentingnya membangun budaya keselamatan pelayaran sebagai bagian dari perilaku masyarakat maritim.
“Keselamatan pelayaran tidak boleh hanya menjadi slogan, melainkan sebuah kebutuhan yang tertanam dalam diri masyarakat dan seluruh pemangku kepentingan transportasi laut di Indonesia,” tegasnya.
Sebagai bentuk komitmen berkelanjutan, Ditjen Hubla juga fokus memperkuat regulasi, infrastruktur, dan inovasi teknologi untuk keselamatan pelayaran.
“Kami terus mendorong edukasi dan sertifikasi nelayan mengenai penggunaan alat keselamatan di kapal agar mereka terlindungi sekaligus dapat terhubung dengan otoritas bila terjadi keadaan darurat,” jelas Masyhud.
Program ini sejalan dengan visi Kemenhub periode 2024–2029, yakni Transportasi Maju Menuju Indonesia Emas 2045.
Kesadaran Keselamatan Jadi Kunci
Sementara itu, Direktur Kesatuan Pengawasan Laut dan Pelayaran (KPLP) Capt. Hendri Ginting menjelaskan, kegiatan Kampanye Keselamatan Pelayaran ini bertujuan meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat maritim terhadap pentingnya keselamatan dan keamanan di laut, khususnya di wilayah Jawa Timur.
“Kami menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Daerah, instansi, dan seluruh masyarakat maritim di Jawa Timur atas dukungan mereka dalam meningkatkan pelayanan dan keselamatan pelayaran,” ujarnya.
Kegiatan ini juga menghadirkan narasumber dari Kantor Pencarian dan Pertolongan Surabaya, Stasiun Meteorologi Maritim Tanjung Perak, serta AMSAT International, dengan dihadiri pula oleh Direktur Polairud Polda Jatim, Dansatrol Kodaeral V Surabaya, Direktur Politeknik Pelayaran Surabaya, dan sejumlah Kepala UPT Ditjen Hubla di wilayah Jawa Timur.
Serahkan Langsung Life Jacket
Sebagai bagian dari rangkaian acara, Direktur KPLP Capt. Hendri Ginting bersama Kasubdit Tertib Berlayar Triono dan Kepala KSOP Kelas II Gresik Capt. Herbert E.P. Marpaung menyerahkan 100 unit life jacket kepada nelayan di Bale Purbo, Kelurahan Lumpur, Kecamatan Gresik, Kabupaten Gresik.
Bantuan tersebut diserahkan secara simbolis kepada 30 nelayan sebagai bentuk kepedulian Ditjen Hubla terhadap keselamatan mereka saat melaut.

“Ini adalah bentuk kepedulian kami untuk memastikan keselamatan para nelayan. Life jacket bisa menjadi penyelamat ketika terjadi musibah di laut,” kata Capt. Hendri.
Baca Juga: Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin Resmi Layani Penerbangan Internasional
Ia juga mengimbau para nelayan untuk selalu memperhatikan kondisi cuaca dan menerapkan budaya keselamatan dalam setiap aktivitas melaut.
“Keselamatan adalah tanggung jawab bersama. Jangan abaikan hal-hal kecil, karena justru itu yang bisa menyelamatkan nyawa,” pesannya. (CHI)





