Jakarta – Penataan kawasan Mangrove Tahura Ngurah Rai, Bali telah selesai ditata untuk penyelenggaraan gelaran KTT G20.
Kawasan tersebut akan dipakai menjadi salah satu lokasi yang dikunjungi para pemimpin negara pada November mendatang.
“Bali yang akan menjadi pusat lokasi penyelenggaraan KTT G20 akan dibuat lebih ramah lingkungan melalui kegiatan pembenahan infrastruktur kawasan yang didukung dengan penghijauan yang masif,” papar Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono dalam keterangannya, Selasa (30/8/2022).
Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Bali I Nyoman Sutresna mengungkapkan, saat ini hanya tinggal melakukan finishing.
Secara keseluruhan proyek infrastruktur mulai dari monumen G20, parkir kepala negara, area beji, bangunan pendopo wentilan, jalur tracking mangrove dan area persemaiannya sudah selesai.
“Rencananya akan mulai dilaksanakan gladi atau simulasi persiapan acara sekitar akhir Agustus atau awal September,” katanya.
Namun masih ada proyek yang tengah dikebut penataannya yakni area Mangrove Information Center (MIC).
“Masih dalam tahap penyelesaian konstruksi melingkupi bangunan area ticketing, track pejalan kaki, menara pandang, serta viewing deck Tanjung Benoa,” ujarnya.
Sutresna pun menceritakan tantangan penataan kawasan mangrove Tahura Ngurah Rai tersebut.
Ia menyampaikan, pihaknya harus melakukan pembangunan dengan meninimalisir penggunaan alat berat. Tujuannya agar tidak merusak lingkungan dan ekosistem kawasan.
“Di dalam pelaksanaannya kami meminimalkan penggunaan alat berat termasuk dalam pemasangan pancang dengan metode manual agar tidak merusak akar pohon mangrove yang ada,” sebut dia.
Tak hanya menata kawasan, persemaian mangrove juga dibangun meliputi tiga bangunan production house area untuk penanaman bibit, germination house area guna mengembangkan menjadi kecambah, dan area persemaian untuk mangrove setinggi 30-50 centimeter.
“Area persemaian yang dibangun sepanjang 850 meter diperkirakan dengan total satu siklus semai sebanyak 1,8 juta pohon,” imbuh Sutresna.
“Dalam satu tahun direncanakan bisa tiga kali semai, untuk teknis pengelolaannya akan dilaksanakan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan,” pungkasnya.
Diketahui, lokasi utama penyelenggaraan KTT G20 adalah Bali dan DKI Jakarta.
Nantinya forum tersebut akan membahas soal dinamika ekonomi global dan berbagai strategi untuk menghadapi tantangannya.
Salah satu kawasan di Jakarta yang ditata adalah Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Kawasan itu juga akan digunakan sebagai tempat makan pimpinan negara G20.
Pemerintah memilih TMII untuk ditata karena dinilai dapat merepresentasikan ragam budaya nusantara. (*)
Baca juga: Jelang KTT G20, Apa Saja Infrastruktur Pendukung yang Ditata di Bali?