Jakarta – Kawasan kumuh Makassar Timur Kota Ternate sedang ditata oleh pemerintah melalui program Kota Tanpa Kumuh.
Proyek ini dikerjakan secara kolaboratif antara Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Balai Prasarana Permukiman Daerah (BPPW) Maluku Utara dengan Pemerintah Daerah.
“Ini merupakan salah satu lokasi permukiman kumuh yang ditetapkan tanggal 26 Agustus 2020 melalui Surat Keputusan Wali Kota Ternate,” tutur Direktur Kepatuhan Ditjen Cipta Karya, Vincentius Untoro, dalam keterangannya dikutip Senin (11/7/2022).
Untoro menyebut penataan diperlukan untuk meningkatkan akses infrastruktur dan pelayanan dasar di permukiman kumuh perkotaan.
“Guna mendukung terwujudnya permukiman yang layak huni, produktif dan berkelanjutan,” paparnya.
Penataannya, lanjut dia, meliputi pembangunan jalan, drainase, pedestrian, area titik kumpul, serta pembangunan anjungan.
Pada keterangan yang sama, Kepala BPPW Maluku Utara Firman Aksara menjelaskan proses penataan dimulai 16 Maret 2022.
Pekerjaan konstruksi dilakukan oleh PT Mandiri Karya Utama Rizky dengan kontrak senilai Rp 19,4 miliar.
“Bersumber dari dana Pinjaman Hibah Luar Negeri (PHLN) dengan waktu pelaksanaan 210 hari,” sebutnya.
“Saat ini, progres fisik pekerjaan telah mencapai 31,5 persen dan ditargetkan akan selesai 11 Oktober 2022,” sambungnya.
Setelah penataan selesai, Firman menegaskan kawasan Makassar Timur Kota Ternate sepenuhnya akan menjadi milik Pemkot Ternate. Ia berharap semua pihak, termasuk masyarakat turut merawat wilayah tersebut.
“Jadi kita serahkan aset ini dan tentu harus dijaga dengan baik,” pungkasnya.
Saat ini, pemerintah juga tengah menggarap revitalisasi kawasan Gresik Kota Lama (GKL) di Jawa Timur.
Tak hanya mengubah kawasan kumuh menjadi asri, penataan pun dilakukan untuk memunculkan daerah wisata baru. Sebab kawasan itu berisi banyak bangunan dengan arsitektur Belanda. Ditambah akulturasi budaya masyarakat keturunan Arab, Tionghoa dan Jawa membuat kawasan itu kian berwarna dan menarik untuk dijadikan tempat wisata ikonik Kota Gresik.
Harapannya, program itu turut menyumbang peningkatan ekonomi masyarakat.
Proses penataan GKL menghabiskan dana Rp 38,3 miliar dan ditargetkan selesai Agustus 2022. (*)
Baca juga : Kawasan Gresik Kota Lama Ditata, Ubah Wajah Kawasan Heritage dan Kurangi Genangan Air