Home Berita KAI Percepat Pemulihan Jalur Terdampak Bencana di Sumatera

KAI Percepat Pemulihan Jalur Terdampak Bencana di Sumatera

Share

JAKARTA, LINTAS – PT Kereta Api Indonesia (Persero) bersama pemerintah bergerak cepat melakukan penanganan dan percepatan pemulihan prasarana perkeretaapian yang terdampak bencana di wilayah Sumatra.

Selama 5×24 jam nonstop, KAI melakukan pemulihan jalur secara intensif guna memastikan distribusi logistik serta mobilitas masyarakat tetap terjaga di tengah keterbatasan akses transportasi darat.

Direktur Utama KAI, Bobby Rasyidin, mengatakan gangguan prasarana perkeretaapian akibat bencana terjadi di 13 titik pada tiga lintas utama, yakni lintas Pelabuhan–Medan, Medan–Binjai, serta Tebing Tinggi. Peristiwa tersebut mulai terjadi pada Jumat, 28 November 2025, dan langsung ditangani sejak hari pertama.

“Sejak hari pertama, meski kondisi lapangan sangat berat akibat curah hujan tinggi dan akses yang terbatas, tim KAI tetap bekerja tanpa henti. Atas instruksi pemerintah untuk segera memulihkan fasilitas publik, KAI bersama pemerintah melakukan upaya quick recovery agar jalur kereta api dapat kembali berfungsi dan melayani masyarakat,” ujar Bobby dalam keterangannya, dikutip Senin (22/12/2025).

Perbaikan di Titik Kritis

Pada tahap awal, KAI memfokuskan penanganan pada asesmen menyeluruh serta perbaikan darurat di titik-titik kritis. Meski belum seluruh jalur dapat dilalui secara normal, perjalanan kereta api dan distribusi logistik mulai dijalankan secara bertahap sejak H+1 pascabencana.

Upaya tersebut dilakukan secara konsisten hingga seluruh jalur kembali beroperasi normal dalam kurun waktu lima hari. Hasil pemeriksaan di lapangan menunjukkan gangguan prasarana berupa genangan banjir, longsoran, serta gogosan akibat tergerus aliran air.

Penanganan dilakukan secara bertahap sesuai dengan karakteristik kerusakan di masing-masing lokasi, dengan waktu pemulihan bervariasi mulai dari kurang dari 24 jam hingga maksimal 5×24 jam.

Bobby menambahkan, percepatan pemulihan jalur kereta api ini memberikan dampak signifikan bagi masyarakat, terutama saat sejumlah akses jalan darat masih tertutup atau belum sepenuhnya pulih.

“Kereta api menjadi salah satu moda transportasi yang dapat diandalkan masyarakat untuk tetap beraktivitas, sekaligus mendukung kelancaran distribusi logistik,” jelasnya.

Penyaluran BBM Tetap Berjalan

Di sektor distribusi bahan bakar, KAI juga memastikan penyaluran BBM tetap berjalan dengan meningkatkan kapasitas angkutan.

Jumlah perjalanan kereta BBM ditingkatkan dari dua menjadi empat perjalanan per hari, dengan volume angkutan naik dari rata-rata 1.428 kiloliter per hari menjadi sekitar 1.632 kiloliter per hari guna menjaga pasokan kebutuhan vital masyarakat.

Sementara itu, pada sektor logistik kemanusiaan, KAI Logistik turut mendukung pemerintah melalui pendistribusian bantuan secara gratis menggunakan moda kereta api yang terintegrasi dengan transportasi laut dan darat menuju wilayah Aceh.

“KAI akan terus berkolaborasi dengan pemerintah dalam percepatan pemulihan pascabencana, serta memastikan jalur perkeretaapian siap mendukung distribusi logistik dan mobilitas masyarakat,” kata Bobby. (CHI)

Baca Juga: Akses Sicincin–Bukittinggi Dibuka Bertahap

Oleh:

Share