JAKARTA, LINTAS – PT KAI Commuter terus memperkuat perannya sebagai tulang punggung mobilitas masyarakat urban dengan mendorong pengembangan kawasan Transit Oriented Development (TOD) di sekitar stasiun.
Konsep ini, yang mengintegrasikan hunian vertikal dengan akses langsung ke transportasi publik berbasis rel, terbukti efektif meningkatkan efisiensi perjalanan sekaligus kualitas hidup masyarakat perkotaan.
Sejumlah stasiun yang dikembangkan menjadi kawasan TOD, seperti Tanjung Barat, Pondok Cina, Pondok Ranji, dan Rawa Buntu, kini menunjukkan pertumbuhan signifikan dalam volume pengguna Commuter Line.
Stasiun Tanjung Barat menjadi contoh paling menonjol dari keberhasilan penerapan konsep TOD. Sejak hadirnya kawasan hunian vertikal yang terhubung langsung dengan area stasiun pada pertengahan 2021, jumlah pengguna Commuter Line di stasiun tersebut melonjak drastis.
Penumpang Harian
Jika pada awal penyerahan unit hunian rata-rata penumpang harian tercatat sekitar 7.000 orang, kini jumlahnya meningkat lebih dari 100 persen, mencapai 14.763 pengguna per hari.
Sementara itu, Stasiun Pondok Cina juga mencatat tren pertumbuhan yang kuat, dengan peningkatan hampir 35 persen dari rata-rata 12.600 pengguna pada April 2023 menjadi sekitar 17.000 pengguna per hari saat ini.


VP Corporate Secretary KAI Commuter Karina Amanda mengatakan, lonjakan ini menjadi bukti keberhasilan integrasi antara hunian dan transportasi publik dalam mendorong perubahan perilaku masyarakat.
“Keterpaduan antara hunian dan layanan Commuter Line terbukti efektif mendorong masyarakat beralih ke moda transportasi yang lebih efisien, hemat waktu, dan ramah lingkungan,” ujarnya.
Program 3 Juta Rumah
Pengembangan kawasan berbasis TOD merupakan hasil sinergi antara pemerintah, pengembang properti, serta KAI dan KAI Commuter. Selain menghadirkan kenyamanan dan efisiensi, langkah ini juga mendukung program pemerintah dalam penyediaan 3 juta rumah terjangkau yang berada di lokasi strategis dengan akses transportasi publik yang memadai.
Tren serupa terlihat di wilayah aglomerasi barat, seperti Tigaraksa, Maja, dan Cisauk, yang kini berkembang pesat menjadi kawasan hunian baru terintegrasi.
Volume pengguna Commuter Line di lintas tersebut juga terus meningkat, dari 62 juta pengguna pada 2023 menjadi 69 juta pengguna pada 2024, atau tumbuh sekitar 11,3 persen.
“Hingga September 2025, jumlah pengguna Commuter Line di lintas tersebut sudah mencapai 56 juta lebih,” jelas Manager Public Relations KAI Commuter, Leza Arlan.
Baca Juga: Dirut KAI Minta LRT Jabodebek Fokus pada Keselamatan, Keandalan, dan Kepuasan Pelanggan
Ia menambahkan, konsep TOD sejalan dengan arah pembangunan nasional dan memberikan dampak positif yang signifikan terhadap mobilitas masyarakat.
“Integrasi hunian dengan layanan Commuter Line terbukti meningkatkan efisiensi pergerakan masyarakat sekaligus mengurangi beban lalu lintas di kawasan metropolitan,” kata Leza. (CHI)





