Sumber informasi tepercaya seputar infrastruktur,
transportasi, dan berita aktual lainnya.
11 December 2024
Home Berita Jembatan Penyeberangan Orang Pinisi, Sarana Pejalan Kaki Yang Multifungsi

Jembatan Penyeberangan Orang Pinisi, Sarana Pejalan Kaki Yang Multifungsi

Share

Jakarta – Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) Pinisi nampak mencolok diantara beberapa jembatan penyeberangan lain di wilayah Jalan Jenderal Sudirman Jakarta.

Bentuknya memang unik. Jika siang hari ia akan nampak seperti deretan kayu-kayu yang disusun, pasca senja, kilapan warna lampu kuning, biru, dan merahnya mencolok, seolah menyempurnakan pemandangan kota di malam hari.

JPO ini mulai dibangun Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mulai akhir 2019 kemudian diresmikan oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pada 10 Maret 2023.

Jika bingung mencari lokasinya, cukup ketik di situs pencarian google dengan keyword JPO Pinisi.

Ia terletak di Karet, Kuningan, Kecamatan Setiabudi, Jakarta Selatan, dekat dengan Mayapada Tower 2.

jembatan penyeberangan orang pinisi

JPO Pinisi yang dimanfaatkan warga untuk berfoto.

              Infrastruktur dan skema pembiayaan

Diketahui Jembatan Penyeberangan Orang Pinisi merupakan hasil revitalisasi jembatan penyeberangan sebelumnya.

Jembatan ini memiliki panjang 66,2 meter dan panjang jembatan penyeberangan sepeda 89,7 meter.

Selain itu jembatan ini dilengkapi lift dengan kapasitas 3 ton untuk melayani ibu hamil, disabilitas, dan pengguna sepeda.

Dalam pantauan Majalah Lintas, Sabtu (9/4/2022) lift tersebut beroperasi dari pukul 06.00 hingga 22.00 WIB.

Empat petugas lift disiagakan selama lift beroperasi untuk memantau jika terjadi gangguan teknis.

Sebanyak 470 lampu LED dan 10 lampu RGB pun dipasang untuk memenuhi kebutuhan estetika.

Meski tak dirinci berapa biaya pembangunannya namun Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta Hari Nugroho menuturkan skema pembiayaan JPO Pinisi tidak menggunakan APBD.

Namun pembiayaannya menggunakan dana koefisien lantai bangunan (KLB) dari PT Permadai Khatulistiwa Nusantara.

jembatan penyeberangan orang pinisi

Roof top JPO Pinisi untuk melihat pemandangan gedung-gedung di sekitarnya.

              Penghormatan pada Nakes

JPO Pinisi memiliki roof top sebagai fasilitas untuk masyarakat mengabadikan foto atau sekedar melihat pemandangan sekitar di malam hari.

Sebelum menaiki anak tangga menuju roof top terdapat layar yang menunjukan berapa jumlah orang yang sedang berada di atas.

Selain itu JPO Pinisi juga dilengkapi oleh sensor beban dan cctv sehingga semua aktivitas masyarakat terekam secara pasti.

Diatas JPO tidak diperbolehkan untuk merokok dan membuang sampah sembarangan. Ketentuan itu membuat kebersihan dan estetika jembatan ini tetap terjaga.

Sebelum sampai ke roof top, terdapat galeri penghormatan untuk para tenaga kesehatan (nakes) di DKI Jakarta yang gugur dalam menangani pandemi Covid-19 tahun 2020-2021.

Total sebanyak 37 nama nakes dibubuhkan dalam galeri itu.

Anies menyebut konsep kapal pinisi dipakai karena diharapkan dapat menjadi sarana mengarungi perjalanan di berbagai zaman.

jembatan penyeberangan orang pinisi

Anak tangga menuju rooftop JPO Pinisi.

              Sarana rekreasi warga

Salah seorang warga bernama Reza Ananda (32) mengaku penasaran dengan bentuk JPO Pinisi.

Di akhir pekan, Ia yang merupakan warga Jakarta Timur menyempatkan waktu berkunjung ke jembatan penyeberangan tersebut.

“Ternyata sesuai dengan yang saya lihat melalui media sosial. Bentuknya bagus, bisa dipakai untuk foto, dan melepas penat,” kata dia.

Sementara itu, Nita Dwicahyani, warga Tangerang mengaku keberadaan JPO Pinisi cukup menjadi sarana untuk melepas lelah pasca bekerja.

Nita yang bekerja wilayah perkantoran Sudirman kebetulan selalu melewati jembatan penyeberangan itu.

“Saya enggak pernah langsung lewat, biasanya berhenti dulu untuk melepas lelah. Pemandangan disini cukup membantu melepas penat setelah bekerja seharian,” paparnya.

Hampir setiap malam hari, wilayah sekitar JPO Pinisi dipenuhi oleh warga. Tak hanya yang pulang dari kantor, beberapa diantaranya memang datang dari wilayah lain untuk berkunjung.

Situasi itu ternyata membantu ekonomi para pedagang kaki lima di wilayah sekitar jembatan.

jembatan penyeberangan orang pinisi

JPO Pinisi tidak hanya berfungsi sebagai penghubung antara 2 titik, namun juga dimanfaatkan sebagai tempat rekreasi dan peluang ekonomi.

Kadir salah satu pedagang kopi keliling mengaku keberadaan JPO Pinisi meningkatkan pendapatannya sampai 30 persen.

“Ibaratnya biasa sehari pemasukan Rp 100.000, dengan keberadaan jembatan ini bisa Rp 130.000 dalam satu hari,” ungkap dia.

Pendapatan itu diakui Kadir konsisten setiap hari. Artinya jumlah pengunjung yang menjajakan makanan pada hari-hari biasa dan akhir pekan hampir sama.

“Perbedaan (pendapatan) enggak jauh beda. Kalau week end yang jajan orang-orang dari jauh, kalau hari biasa warga kantoran yang lewat sini biasanya mampir buat duduk-duduk dulu,” imbuh dia.

Pembangunan jembatan nampaknya tidak hanya berguna untuk sekedar menjadi sarana penghubung perjalanan.

Lebih dari itu, fasilitas infrastruktur yang dibangun dengan konsep ciamik bisa menjadi sarana rekreasi yang juga memantik ekonomi.

JPO Pinisi menjadi salah satu contoh, proyek infrastruktur pemerintah untuk melayani semua warganya. (*)

Baca juga: Berbagai Upaya Untuk Menjaga Jakarta Tak Tenggelam

Oleh:

Share

Copyright © 2023, PT Lintas Media Infrastruktur. All rights reserved.