Jakarta, Lintas ― Direktur Utama PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) Suryawan Putra Hia berjanji impor kereta bekas untuk KRL akan berakhir di tahun 2024.
Selebihnya, PT KCI bakal menggunakan unit kereta yang diproduksi oleh PT Industri Kereta Api (INKA) untuk memenuhi kebutuhan tahun 2025 dan 2026.
“Order KRL bekas, kita putuskan berakhir pada 2023, dan 2024,” ucap Suryawan dalam rapat kerja bersama Komisi VI DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (27/3/2023).
Ia mengungkapkan proses impor kereta bekas dari Jepang saat ini amat mendesak.
Penumpang 800.000 Per Hari
Pasalnya, banyak unit kereta, dan berbagai suku cadangnya sudah berusia 40 tahun yang mencapai 29 trainset.
Sementara di tahun 2023, dan 2024 jumlah penumpang diprediksi bakal mengalami kenaikan signifikan di jam-jam terpadat.
“Saat ini posisinya (di 2023 tanpa replcement kereta jumlah penumpang mencapai 126 persen), tapi kalau kita replacement bisa 115 persen, begitu juga posisi 2024 seandainya replacement ini tidak kita lakukan busa mencapai 195 persen,” paparnya.
Ia mengungkapkan saat ini rata-rata penumpang KRL per hari mencapai 800.000 orang.
“Volume tertinggi terjadi pada Selasa, 21 Maret 2023 sebanyak 958.957 orang,” ujarnya.
Diketahui sempat terjadi polemik soal pengadaan kereta bekas dari Jepang untuk memenuhi pelayanan penumpang KRL.
Tapi saat ini upaya tersebut belum direalisasikan karena PT KCI masih menunggu hasil review dari Badan Pengawasan Keuangan, dan Pembangunan (BPKP).
Rencananya, PT KCI bakal mengimpor 10 trainset di tahun 2023, dan 19 trainset di tahun 2024. (TNO)