Sumber informasi tepercaya seputar infrastruktur,
transportasi, dan berita aktual lainnya.
14 December 2024
Home Berita Pemerintah Kebut Pembangunan Flyover Patih Galung Sebagai Solusi Kemacetan Kota Prabumulih Sumsel

Pemerintah Kebut Pembangunan Flyover Patih Galung Sebagai Solusi Kemacetan Kota Prabumulih Sumsel

Share

Jakarta – Guna mengatasi kemacetan di Kota Prabumulih, Sumatera Selatan, pemerintah tengah mengupayakan penyelesaian flyover Patih Galung.

Adapun kemacetan terjadi di Jalan Jenderal Sudirman, Patih Galung, Kota Prabumulih akibat perlintasan sebidang rel kereta api.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menyampaikan, pembangunan flyover diperlukan agar tidak menghambat lalu lintas dan distribusi barang dan jasa.

“Flyover dan underpass akan memperlancar konektivitas dan aksesibilitas lalu lintas, di samping memberikan alternatif bagi warga untuk meningkatkan produktivitas perekonomian,” tutur Basuki dalam keterangannya dikutip, Selasa (6/9/2022).

Saat ini progres pembangunan fisik flyover Patih Galung telah mencapai 77,7 persen. Targetnya proyek ini selesai digarap November 2022, namun Kementerian PUPR mengupayakan agar jembatan selesai sebelum target.

Adapun flyover Patih Galung memiliki panjang efektif 382,35 meter yang terdiri dari 6 span dan 2 oprit lebar dengan lebar sampai tepi luar jembatan 21,20 meter.

Lalu memiliki lebar lanjut sepanjang 3,5 meter, bahu jalan luar 1,5 meter, dan lantai jembatan beton bertulang Fc 30’ dengan tebal 23 cm dan perkerasan rigit pavement 28,5 cm.

Pembangunan dikerjakan oleh kontraktor PT Ricky Kencana Sukses Mandiri dan memakan biaya Rp 86 miliar.

Guna meningkatkan tingkat keselamatan pengendara, nantinya flyover Patih Galung dilengkapi lampu penerang dengan jarak tiang 25 meter mulai awal hingga ujung oprit.

Flyover Patih Galung akan dilengkapi dengan berbagai ornamen yang mengedepankan aspek budaya Prabumulih.

Sebagai informasi, tak hanya pembangunan flyover, Kementerian PUPR pun menggenjot pembangunan jembatan gantung sebagai penghubung wilayah, utamanya di kawasan pedesaan.

Tahun 2022, pemerintah menargetkan pembangunan 73 jembatan gantung.

Rinciannya, sebanyak 27 unit di pulau Sumatera dan Kalimantan, 31 unit di pulau Jawa hingga Nusa Tenggara Timur (NTT), dan 15 unit di Sulawesi hingga Papua.

Sejak 2015 sampai 2021, pemerintah tercatat telah menyelesaikan 409 unit jembatan gantung dengan total panjang 30.445 meter.

Selain meningkatkan aksesibilitas dan menjadi solusi kemacetan lalu lintas, gencarnya pembangunan jembatan bertujuan untuk membantu distribusi komoditas masyarakat.

Presiden Joko Widodo pernah menyampaikan bahwa keberadaan jembatan dapat mempersingkat waktu tempuh distribusi komoditas warga pedesaan. Sehingga hal itu membuat biaya distribusi tak membengkak, serta produk-produk dalam negeri dapat bersaing harga di pasar domestik. (*)

Baca juga: Peresmian Jembatan Air Lontar di OKU Sumsel, Bukti Pembangunan Infrastruktur Kerakyatan

Oleh:

Share

Copyright © 2023, PT Lintas Media Infrastruktur. All rights reserved.