Jayapura, Lintas – Mengenai dukungannya terhadap Jalan akses menuju Perbatasan Papua, Edu memaparkan bahwa pada TA 2021-2022, diprogramkan penanganan pelebaran menuju standard pada Ruas Jalan Hamadi – Holtekamp – Skow (Bts. PNG), sepanjang 5 Km, dengan total alokasi dana sebesar Rp. 43,7 miliar melalui skema pendanaan tahun jamak (MYC).
Berita terkait : BPJN Jayapura: Satker Fisik Terbaik, Kategori Kegiatan Pelaksanaan Konstruksi Terbaik
Penanganan pada segmen ini, selain berupa rekonstruksi, juga dilakukan pelebaran menuju standar nasional menjadi 7 meter, beserta bangunan pelengkap dengan mengakomodir clear zone 4.75 meter sesuai dengan Surat Edaran Nomor 15/SE/Db/2021 tanggal 7 September 2021 tentang Gambar Standar Pekerjaan Jalan dan Jembatan di Direktorat Jenderal Bina Marga.
Menurut Edu, penanganan pekerjaan pada ruas ini diprogramkan karena kondisi jalan yang ada saat ini belum memenuhi kriteria lebar standar jalan nasional.
Pembangunan ini diharapkan dapat menciptakan jalan yang nyaman dan berkeselamatan serta menjadi acuan / percontohan standar jalan nasional di Provinsi Papua.
Disamping itu, perbaikan jalan ini juga dapat mendukung peningkatan kemantapan lintas logistik dalam rangka penguat daya saing bangsa dan mendukung Sistem Logistik Nasional (Sislognas), terlebih karena ruas ini berada di lintas perbatasan dan menjadi urat nadi perekonomian yang menghubungkan kota Jayapura ke perbatasan antara Republik Indonesia (RI) dengan Papua New Guinea (PNG).
Kebutuhan Jalan Pebatasan
Dari data yang dikirimkan oleh BPJN Jayapura, jalan perbatasan dari Jayapura menuju ke Oksibil secara total memiliki panjang 429,92 Km, dimana masih terdapat hutan sepanjang 165,97 Km, atau sekitar 38,6%.
BPJN Jayapura akan menangani segmen Ruas Towe Hitam – Mofinop (arah ke Oksibil) dengan total panjang 86.70 Km, meliputi japat sepanjang 56.70 Km dan kondisi masih hutan sepanjang 30 Km.
Pembangunan dan dukungan pada jalan akses perbatasan Papua masih terus dilakukan oleh BPJN Jayapura.
Pada tahun ini, terdapat pekerjaan pembangunan jalan dan juga pemeliharaan rutin untuk jalan yang sudah dibuka.
Sementara, untuk program tahun 2022-2024, BPJN Jayapura merencanakan pembangunan jalan sepanjang 30 Km melalui MYC, dengan total kebutuhan dana sebesar Rp. 270 miliar.
Pembangunan jalan ini direncanakan sampai ke Distrik Mofinop. Hal ini dilakukan untuk mendukung pengembangan wilayah perbatasan, terutama pengembangan wilayah di Kabupaten Pegunungan Bintang yang memiliki rencana untuk membangun Universitas pada Distrik Batom yang berjarak 36 Km dari Distrik Mofinop. (LA)