Jakarta, Lintas – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menuntaskan penataan kawasan Sibea-bea di Kabupaten Samosir, Provinsi Sumatera Utara. Penataan kawasan tersebut guna mendukung perhelatan Kejuaraan Dunia Perahu Motor Formula 1 (F1) atau dikenal dengan F1H2O.
Penataan kawasan Sibea-bea di Samosir merupakan salah satu partisipasi Kementerian PUPR guna menyukseskan gelaran F1H2O yang berlangsung pada 24–26 Februari 2023.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menyampaikan, Kementerian PUPR secara terpadu telah mendukung pembangunan infrastruktur pada Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Danau Toba.
“Untuk pariwisata, pertama yang harus diperbaiki infrastrukturnya. Kemudian, amenities dan event, baru promosi besar-besaran. Itu yang harus kita jaga betul. Prinsip penataan kawasan wisata ini adalah mengubah wajah kawasan dengan cepat, terpadu, dan memberikan dampak bagi ekonomi lokal dan nasional,” kata Menteri Basuki, dikutip dari rilis Kementerian PUPR.
Kawasan Sibea-bea memiliki luas 1 hektar. Penataan kawasan itu dilaksanakan oleh Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Sumatera Utara, Direktorat Jenderal Cipta Karya.
Penataan kawasan Sibea-bea dimulai Mei 2022 dan selesai pada Desember 2022. Anggaran yang dialokasikan sebesar Rp 11,68 miliar bersumber dari APBN TA 2022.
Kepala BPPW Sumatera Utara Syafriel Tansier mengemukakan, pekerjaan dilakukan oleh CV Permata Kasih selaku kontraktor. Konsultan Pengawas dalam proyek ini adalah PT Delta Arsitektur Persada.
“Lingkup kegiatan meliputi pekerjaan persiapan, pembangunan plaza, bangunan gerbang, kantor pengelola, pos jaga, pos ticketing, toilet, parkir, penataan lansekap, serta MEP Kawasan,” papar Syafriel.
Kementerian PUPR, melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya, juga telah membangun Venue F1H2O di Kawasan Danau Toba untuk menyambut event internasional tersebut. Infrastruktur lainnya yang dikerjakan oleh Kementerian PUPR terkait ajang F1H2O ialah penataan Kampung Ulos Huta Raja dan Huta Siallagan di Kabupaten Samosir.
“Semoga dengan pelaksanaan event selevel internasional menjadi satu momen kebangkitan ekonomi melalui sektor pariwisata di daerah sekitar Danau Toba dan berharap infrastruktur ini dapat dimanfaatkan dan dipelihara dengan baik,” tandas Syafriel. (*/BAS)