JAKARTA, LINTAS – Pernahkah anda membayangkan seperti apa wajah Indonesia dengan konektivitas jalan tol yang menyatu, transportasi publik yang nyaman, dan listrik bersih yang merata? Jawabannya mulai dibangun hari ini, melalui forum International Conference on Infrastructure (ICI) 2025 yang resmi dibuka oleh Menko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (Menko IPK) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) pada Rabu (11/6/2025) di Jakarta.
Mengusung semangat kolaborasi global, ICI 2025 menjadi panggung penting untuk mendorong investasi dan reformasi besar di sektor infrastruktur. Di hadapan lebih dari 7.000 delegasi dari 33 negara, AHY menyampaikan seruan yang tegas dan penuh arah.
“Infrastruktur bukan sekadar proyek terpisah. Ini tentang sistem yang saling terhubung, tentang ketahanan nasional. Setiap jalan tol dan pelabuhan harus menciptakan nilai tambah ekonomi,” tegas AHY saat membuka forum di Jakarta Convention Center.
AHY memaparkan lima prioritas utama pembangunan infrastruktur yang selaras dengan visi Presiden Prabowo Subianto:
- Ketahanan pangan dan air
- Energi bersih dan terbarukan
- Konektivitas terintegrasi
- Kota yang layak huni
- Pembiayaan infrastruktur berkelanjutan
“Indonesia terbuka untuk investasi global. Tapi jelas, investasi itu harus mendukung prioritas nasional, komitmen iklim, dan pembangunan yang berpusat pada manusia,” ujarnya.
20+ Proyek Strategis Ditawarkan di ICI 2025
Dalam forum ini, pemerintah memperkenalkan lebih dari 20 proyek prioritas nasional, mencakup sektor transportasi, energi bersih, pengelolaan sampah, hingga pengembangan kawasan perkotaan dan hunian terintegrasi.
Proyek Jalan Tol:
- Tol Gilimanuk–Mengwi (Bali): 96,84 km, nilai investasi US$ 1,56 miliar
- Tol Pejagan–Cilacap (Jateng): 95,39 km, US$ 1,69 miliar
- Tol Sentul Selatan–Karawang Barat (Jabar): 60,36 km, US$ 2,13 miliar
Proyek Energi Terbarukan:
- PLTM Leuwikeris (Jabar): 7,4 MW, US$ 16 juta
- PLTM Tapin (Kalsel): 3,32 MW, US$ 5 juta
- PLTM Cipanas (Sumedang): 3 MW, US$ 4,81 juta
Proyek Transportasi & TOD:
- Perpanjangan MRT Lebak Bulus–Rawa Buntu: 22,6 km, 12 stasiun, US$ 1,25 miliar
- Bandara Singkawang (Kalbar): US$ 52,5 juta
- Terminal TOD Poris Plawad dan Purabaya: Masing-masing US$ 106,1 juta dan US$ 111,6 juta
Perumahan & Redevelopment:
- Rusun Pasar Jumat–TOD Lebak Bulus: US$ 56 juta
- Karawaci City & Maja Green Living: Total nilai lebih dari US$ 84 juta
Skema Pembiayaan Jadi Kunci
AHY menegaskan bahwa investasi yang masuk harus ditopang oleh skema pembiayaan jangka panjang yang cerdas dan berkelanjutan.“Tidak ada visi yang bisa terwujud tanpa pembiayaan yang layak,” ujar AHY tegas.
Baca Juga: Dody Hanggodo Tawarkan 9 Proyek KPBU Senilai Rp93 T, Dorong Tol dan PLTMH Masuk Radar Investor
Ia mengajak investor untuk memanfaatkan skema seperti Public-Private Partnership (PPP), green bonds, dan blended finance sebagai fondasi pembangunan. Bukan hanya mencari keuntungan, tetapi menjadi bagian dari transformasi masa depan Indonesia. (GIT)





