Sumber informasi tepercaya seputar infrastruktur,
transportasi, dan berita aktual lainnya.
11 December 2024
Home Berita Atlet PON Puji Akomodasi yang Disiapkan BP2P Papua I

Atlet PON Puji Akomodasi yang Disiapkan BP2P Papua I

Share

Jayapura, Lintas – Perhelatan Pekan Olah Raga Nasional ke-20 yang digelar pada Oktober 2021 lalu, menggeliatkan masyarakat Papua. Berbagai persiapan dilakukan untuk menyambut kedatangan tamu olah raga dan mensukseskan jalannya acara. Tidak terkecuali Balai Pelaksana Penyajian Perumahan (BP2P) Papua I. Balai yang berpusat di Jayapura ini bertugas untuk mempersiapkan akomodasi bagi atlet dan petugas selama PON berlangsung di Papua.

Ir. Faisal Soedarno, ST, MT, Kepala Balai BP2P Papua I, dalam wawancara dengan Lintas (11/21) memaparkan bahwa pihaknya menyiapkan 15 Rumah Susun (rusun) yang dapat menampung lebih dari 2000 orang.

“Kami menyiapkan 5 rusun di Kabupaten Jayapura, 5 rusun di Kota Jayapura, dan 5 rusun di Kabupaten Merauke sebagai akomodasi bagi Atlet dan Official PON di Papua”.

Menurut Faisal, rusun-rusun ini tidak khusus dibangun untuk PON, tapi memanfaatkan rusun yang sudah ada.

“Rusun-rusun yang digunakan adalah bangunan-bangunan yang sudah dibangun sejak 2018, 2019, hingga 2020 yang diusulkan untuk digunakan sementara untuk mendukung kegiatan-kegiatan selama PON berlangsung. Tugas kami adalah untuk mempercantik rusun-rusun ini menjadi setara hotel bintang 3”, jelas Faisal.

Dari data yang diberikan, Lintas melansir bahwa rusun-rusun yang digunakan ini, diantaranya adalah milik Kepolisian, Pemerintah Provinsi, Balai-balai Kementerian PUPR, Pemerintah Kabupaten, Universitas, Gereja, serta Pondok Pesantren.

“Bagi keseluruh rusun ini, kami siapkan fasilitas-fasilitas setara hotel bintang 3, seperti AC, water heater, dan lain sebagainya. Kami juga bekerja sama dengan Event Organizer terkait dengan penataan ruangan-ruangan, termasuk gorden dan aksesoris lainnya, agar kamar-kamar terlihat cantik”.

Atas usaha mempercantik rusun ini, Faisal mengatakan bahwa dalam wawancara dengan sebuah media, salah satu Atlet mengatakan bahwa selama berlangsungnya PON, penginapan yang disiapkan di Merauke ini dirasanya merupakan yang terbaik.

Setelah kegiatan PON berakhir, Faisal dan jajarannya akan melakukan serah terima bangunan untuk mengembalikan rusun-rusun tersebut kepada instansi pemiliknya. Faisal berharap agar bangunan-bangunan ini dapat dimanfaatkan sebaik mungkin sesuai peruntukkan awalnya.

“Harapan kami selanjutnya adalah agar bangunan ini termanfaatkan. Jadi harus dihuni, tapi cara penggunaannya itu dengan sasaran yang tepat. Misalnya Gedung milik Universitas untuk asrama mahasiswa, ya harus digunakan untuk mahasiswa-mahasiswa yang benar-benar butuh, sehingga dapat menekan biaya selama mereka kuliah. Dan saya juga berharap agar bangunan-bangunan ini bisa dipelihara dengan baik”, tutur Faisal.

Kebutuhan perumahan

Dalam tahun anggaran 2021 ini, BP2P Papua I juga tengah melakukan peningkatan kualitas rumah di Distrik Waris, Desa Pund, sebanyak 19 rumah, yang progressnya sudah mencapai 86,05% dan direncanakan untuk selesai pada Desember 2021 ini.

Mengenai kecukupan ketersediaan perumahan di Papua, khususnya di wilayah perbatasan, Faisal mengungkapkan, “Jika kita bicara kapasitas perumahan yang ada, maka dapat dikatakan bahwa kebutuhan atau permintaan bantuan rumah khusus dan swadaya di daerah perbatasan sangat tinggi, dan selalu meningkat dari tahun ke tahun. Kondisi ini belum dapat dipenuhi oleh pemerintah, baik pusat, provinsi, maupun kabupaten kota karena keterbatasan anggaran yang dimiliki”.

Faisal menambahkan, bahwa di satu sisi, kondisi sosial ekonomi masyarakat di perbatasan juga banyak terdiri dari masyarakat yang berpenghasilan rendah, sehingga masyarakat juga tidak mempunyai kapasitas untuk membangun tempat tinggal yang layak huni. Kondisi ini juga dipersulit dengan tingkat keterisolasian beberapa wilayah yang belum tersedia akses jalan darat yang memadai, bahkan hanya dapat ditempuh dengan pesawat.

“Saat ini, infrastruktur perumahan yang dibutuhkan di wilayah perbatasan yang masih belum mendapat alokasi anggaran, tersebar di 5 kabupaten di perbatasan. Yaitu, rumah guru, rumah bagi tenaga medis, rumah bagi petugas perbatasan, juga peningkatan rumah atau pembangunan rumah bagi masyarakat di kampung-kampung di wilayah perbatasan kedua negara”, urai Faisal.

Menurut Faisal, pembangunan perumahan ini sangat bermanfaat bagi masyarakat.

“Rumah-rumah ini memang betul-betul sangat dibutuhkan, terutama rumah khusus ASN yang ada di perbatasan. Karena dengan adanya rumah ASN perbatasan, di situ mereka bisa berkumpul dan tinggal bersama-sama antar instansi-instansi, misalnya perawat, pertanian. Jadi mereka bisa berkomunikasi langsung bila ada hal-hal yang perlu dibahas, terutama pada saat jam pulang kantor. Jadi menurut saya memang sangat bermanfaat”, tutupnya. (LA)

Oleh:

Share

Copyright © 2023, PT Lintas Media Infrastruktur. All rights reserved.