Home Berita Berperan Strategis, Pelabuhan Gunungsitoli Perlu Penataan Alur Pelayaran

Berperan Strategis, Pelabuhan Gunungsitoli Perlu Penataan Alur Pelayaran

Share

Bogor, Lintas – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Laut akan menetapkan alur pelayaran masuk Pelabuhan Gunungsitoli, Sumatera Utara, yang dinilai strategis.

Penetapan alur pelayaran di pelabuhan ini penting mengingat peran strategis di berbagai aspek, seperti ekonomi, perdagangan, dan pariwisata.

Penetapan alur pelayaran masuk Pelabuhan Gunungsitoli dibahas dalam Focus Group Discussion (FGD) di Swiss-Bellin Bogor, Kamis (22/6/2023).

Kegiatan ini diadakan oleh Direktorat Kenavigasian bersama sejumlah institusi, kementerian/lembaga, dan stakeholder terkait.

Mencari Solusi Terbaik

Dalam kesempatan tersebut, Direktur Kenavigasian Capt. Budi Mantoro mengatakan, FGD ini merupakan wujud komitmen pemerintah untuk mencari solusi terbaik.

Hal ini diharapkan mampu mengakomodir berbagai kepentingan, misalnya ekonomi, lingkungan, keamanan, dan efisiensi operasional pelabuhan.

“Melalui FGD ini, para ahli, pemangku kepentingan dan pakar maritim dapat bertemu untuk berbagi pengetahuan, pengalaman, serta pandangan mereka mengenai rencana penetapan alur pelayaran masuk Pelabuhan Gunung Sitoli,” terang Capt. Budi.

“Dengan demikian, bersama-sama kita dapat memastikan penetapan alur pelayaran ini tidak hanya dapat memenuhi kebutuhan saat ini, tetapi juga dapat menghadapi tantangan yang mungkin kita hadapi di masa depan,” lanjut Capt. Budi.

Capt. Budi mengungkapkan hasil survei-hidrooseanografi di mana data teknis rencana alur pelayaran di Pelabuhan Gunungsitoli memiliki alur sepanjang sekitar 0,231 nanometer (nm) atau 429,38 meter dan lebar 192,02 meter. Lalu, kedalaman alur bervariasi dari 103 Mean Low Water Spring (MLWS) hingga 144 MLWS.

Peran Strategis

Pelabuhan Gunungsitoli merupakan pelabuhan terbesar di Pulau Nias. Menurut Capt. Budi, Pelabuhan Gunungsitoli memiliki hierarki sebagai pelabuhan pengumpul.

Fungsinya sebagai titik masuk dan keluar barang, baik secara nasional maupun internasional di wilayah Kabupaten Nias dan sekitarnya. Pelabuhan Gunungsitoli juga berfungsi sebagai tempat pelayanan dan distribusi logistik.

Pelabuhan ini juga berperan dalam mendukung sektor pariwisata di sekitar Kepulauan Nias. Peran strategis Pelabuhan Gunungsitoli lainnya yakni mendukung industri perikanan dalam kegiatan penangkapan ikan dan distribusi hasil tangkapan melalui jalur laut.

Pelabuhan Gunungsitoli, lanjut Capt. Budi, pun berperan sebagai pusat aktivitas logistik yang mendukung perekonomian lokal. Ekspor dan impor berbagai jenis barang dilakukan melalui pelabuhan tersebut.

Dengan begitu, Pelabuhan Gunungsitoli menjadi salah satu kontributor bagi pertumbuhan perekonomian dan peningkatan lapangan kerja di wilayah Kepulauan Nias.

“Oleh karena itu, penataan alur pelayaran di Pelabuhan Gunungsitoli sudah selayaknya dilaksanakan untuk dapat menetapkan alur pelayaran yang ideal dan memenuhi berbagai aspek kepentingan keselamatan, kelancaran bernavigasi, serta melindungi kelestarian lingkungan maritim,” tegas Capt. Budi. (BAS)

Share