Jakarta – Pembangunan infrastruktur ketahanan air terus digenjot pemerintah, salah satunya di wilayah Maluku. Saat ini, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah menyelesaikan bendungan pertama di Maluku, yaitu Bendungan Way Apu.
“Hingga saat ini progres fisiknya sebesar 42,36 persen,” ucap Kepala Balai Wilayah Sungai Maluku Ditjen Sumber Daya Air Kementerian PUPR, Marva Rania Ibnu, Kamis (8/9/2022).
Marva menjelaskan, ada keterlambatan penyelesaian pembangunan Bendungan Way Apu. Hal itu disebabkan oleh terkendalanya pembebasan lahan di awal pembangunan.
Semestinya bendungan yang dibangun 2017 itu rampung di tahun 2022, namun akhirnya molor hingga tahun 2024.
Marva menegaskan, pihaknya berupaya keras untuk menyelesaikan pembangunan sebelum 2024.
“Sehingga dilakukan addendum kontrak yang semula rampung pada 2022 menjadi 2024. Namun kami upayakan percepatan konstruksi untuk dapat rampung pada akhir 2023,” paparnya.
Terakhir, ia menyampaikan jika pembangunan bendungan pertama ini selesai, Bendungan Way Apu akan memberi banyak manfaat untuk masyarakat Maluku.
“Sebagai infrastruktur penyedia air baku, air irigasi, sekaligus berfungsi sebagai pengendali banjir dan memiliki potensi listrik,” tandasnya.
Diketahui, Bendungan Way Apu diproyeksikan akan memberi pasokan air untuk 10.000 hektar lahan. Kemudian menyediakan air baku dengan debit 500 liter per detik, kemampuan mereduksi banjir sebesar 557 meter kubik per liter, pembangkit listrik bertenaga 8 megawatt yang bisa menerangi 8.750 rumah dengan daya 900 watt.
Bendungan tersebut membendung sungai Way Apu yang menjadi salah satu sungai terpanjang di Pulau Buru.
Adapun bendungan tersebut dibangun dengan nilai Rp 2,08 triliun dengan dua paket pekerjaan.
Paket 1 berupa konstruksi bendungan utama senilai Rp 1,07 triliun dan dikerjakan PT PP – PT Adhi Karya, KSO.
Paket 2 berupa pengerjaan konstruksi bendungan pelimpah atau spillway dengan biaya Rp 1,013 triliun yang digarap PT Hutama Karya – Jakon, KSO.
Diketahui, pemerintah berencana membangun 13 bendungan di tahun 2023 dengan biaya Rp 6,12 triliun.
Presiden Joko Widodo masif membangun bendungan dengan harapan menjadi infrastruktur pendukung tercapainya swasembada pangan Indonesia di tahun 2045.
Ia menjelaskan, keberadaan bendungan yang menampung air dapat konsisten memasok air di lahan pertanian. Sehingga produktivitas di sektor pertanian bisa meningkat signifikan. (*)
Baca juga: Ada 13 Bendungan yang Akan Diselesaikan Tahun 2023