Jakarta – Bendungan Semantok, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur akan diisi akhir Juni ini.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan progres pembangunannya telah mencapai 90 persen.
Ia menyampaikan proses pembuatan bendungan akan dilanjutkan dengan membangun jaringan irigasi untuk mengairi areal sawah masyarakat.
“Maka pembangunan bendungan yang diikuti oleh pembangunan jaringan irigasinya dengan biaya besar dapat bermanfaat karena airnya dipastikan mengalir sampai ke sawah-sawah milik petani,” papar Basuki dalam keterangannya, Selasa (7/7/2022).
Basuki menyebut pengerjaan bendungan dilakukan melalui dua paket. Paket pertama dikerjakan oleh kontraktor pelaksana PT Brantas Abipraya – PT Pelita Nusa Perkasa, KSO. Paket kedua dilaksanakan oleh PT Hutama Karya – PT Bahagia Bangunnusa dan KSO.
“Dengan nilai sebesar Rp 1,17 triliun,” sebut dia.
Adapun Bendungan ini bersumber dari aliran Sungai Semantok dengan kapasitas tampung 32,67 juta meter kubik.
“Bendungan dengan jaringan irigasi dapat berfungsi sebagai penyalur air pada saat musim kemarau guna mencegah terjadinya kekeringan pada areal persawahan seluas 1.900 hektar,” ungkap Basuki.
Manfaat lain bendungan tersebut adalah mereduksi risiko banjir sebesar 137 meter kubik per detik di wilayah hilir yang dialiri Sungai Semantok.
Kemudian, keberadaannya juga berfungsi untuk memelihara sungai di wilayah hilir bendungan sebesar 30 liter per detik serta menyediakan air baku dengan kapasitas 30 liter per detik untuk Kecamatan Rejoso.
Terakhir, manfaat Bendungan Semantok Nganjuk setelah diisi adalah sebagai sarana rekreasi ekonomis masyarakat.
Sebagai informasi bendungan itu dibangun sejak Desember 2017 dengan tipe zonal inti tegak yang memiliki tinggi 38,5 meter dan panjang puncak bendungan 3.100 meter.
Selesainya pembangunan Bendungan Semantok menambah jumlah bendungan di Jawa Timur yaitu Bendungan Tukul di Kabupaten Pacitan, Bendungan Tugu yang terletak di Kabupaten Trenggalek.
Lalu Bendungan Bendo di wilayah Kabupaten Ponorogo, serta Bendungan Gongseng di Kabupaten Bojonegoro.
Sementara itu, pemerintah berencana membangun 35 bendungan dan 10.035 hektar daerah irigasi selama tahun 2022. Anggaran yang disiapkan senilai Rp 41,23 triliun.
Alokasinya akan dipakai untuk belanja modal senilai Rp 29,79 triliun, belanja barang sebesar Rp 10,34 triliun dan belanja pegawai senilai Rp 1,10 triliun. (*)
Baca juga: Bendungan Keureuto, Solusi untuk Penanganan Banjir dan Kebutuhan Air Aceh Utara