Jakarta – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah mempercepat progres pembangunan Bendungan Keureuto di Kecamatan Paya Bakong, Aceh Utara.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menyebut pembangunannya telah mencapai 65,63 persen.
Basuki menjelaskan, fungsi utama pembangunan bendungan ini untuk menampung air dari Sungai Krueng Keureuto.
“Sungai Krueng Keureto tergolong dalam tipe cabang kipas, dengan beberapa anak sungai. Terdapat enam anak sungai yang memberikan kontribusi aliran ke dalam alur Kreueng Keureuto, sehingga menyebabkan puncak banjir yang tinggi di daerah hilir,” sebutnya dalam keterangan dikutip Senin (16/5/2022).
Ia menjelaskan, bendungan ini memiliki kapasitas tampung 215,94 juta meter kubik dan dirancang untuk memiliki tampungan khusus banjir mencapai 30,39 juta meter kubik atau sebesar 501,49 meter kubik per detik.
“Sehingga mampu mengurangi debit banjir sampai dengan periode ulang 50 tahun di Kawasan Aceh Utara,” paparnya.
Tak berhenti disitu, lanjut Basuki, Bendungan Keureuto juga difungsikan untuk menjadi sumber irigasi yang mengairi lahan seluas 9.420 hektar.
“Yang terdiri dari intensifikasi Daerah Irigasi (DI) Alue Ubay seluas 2.743 hektar dan ekstensifikasi di Pasee Kanan seluas 6.677 hektar,” jelas dia.
Air baku dan PLTA
Kepala Balai Wilayah Sungai Sumatera I, Heru Setiawan menyampaikan, Bendungan Keureuto akan menyediakan stok air baku dan menjadi sumber untuk Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA).
Ia mengungkapkan, bendungan bakal menyediakan air baku dengan kepasitas 0,5 meter kubik per detik.
Kemudian dari PLTA dapat menghasilkan listrik berkapasitas 6,34 MW.
“Maka secara umum Bendungan Keureuto merupakan bendungan multifungsi yang dapat bermanfaat bagi masyarakat Aceh Utara,” kata Heru.
Diketahui Bendungan Keureuto adalah bendungan terbesar di wilayah Sumatera yang termasuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN).
Proyek ini dimulai sejak tahun 2015 dan telah memakan biaya Rp 2,68 triliun yang diambil dari APBN.
Adapun pemerintah dalam periode 2014-2024 berkomitmen untuk membangun 61 bendungan.
Sampai 2021, Kementerian PUPR telah menyelesaikan 29 bendungan, sedangkan 32 sisanya sedang dalam proses.
Sebanyak 52 bendungan memiliki kapasitas tampung 3.734,09 juta meter kubik. (*)
Baca juga: Pembangunan Daerah Irigasi Lhok Guci Tahap II di Aceh Barat Mendekati Akhir