Jakarta – Salah satu proyek strategis nasional (PSN) pemerintah, Bendungan Bolango Ulu di Provinsi Gorontalo ditargetkan rampung 2024. Nantinya bendungan ini akan memiliki daya tampung air sebesar 84,10 juta meter kubik.
“Diharapkan dapat menopang kebutuhan air bagi irigasi pertanian untuk wilayah Kabupaten Bone Bolango dan Kabupaten Gorontalo seluas 4.193 hektar,” papar Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono dikutip Kamis (16/6/2022).
Basuki meminta proses pengerjaan bendungan dilakukan secara optimal karena menghabiskan dana yang cukup besar.
“Sehingga dapat segera dimanfaatkan secara optimal untuk mengairi sawah-sawah milik petani,” tutur dia.
Adapun proyek ini memakan biaya senilai Rp 2,265 triliun dengan progres pembangunan mencapai 10,24 persen.
Rencananya bendungan ini akan mengambil cadangan air dari DAS Bolango seluas 243,19 kilometer persegi.
Pada musim hujan, Bendungan Bolango Ulu bisa mengurangi debit banjir sebesar 414 meter kubik per detik.
“Bendungan ini merupakan tipe urugan batu inti tegak dengan luas genangan 614,72 hektar yang dapat dimanfaatkan sebagai tampungan air pengendali banjir wilayah hilir Sungai Bolango,” ungkap Basuki.
Terakhir, ia berharap keberadaan bendungan tersebut bisa memenuhi areal irigasi untuk Daerah Irigasi (DI) Lomaya, DI Alale, dan DI Pilohayanga.
“Maka bisa meningkatkan intensitas tanam pola padi-padi-palawija jika dibandingkan dengan metode tadah hujan yang hanya menghasilkan satu kali panen dalam setahun,” imbuh dia.
Sebagai informasi, Bendungan Bolango Ulu Gorontalo mulai dibangun sejak tahun 2019.
Proyek itu dilakukan dalam dua paket pekerjaan. Paket I dilaksanakan oleh Kontraktor PT Hutama Karya, PT Basuki Rahmanta Putra, PT Bina Nusa Lestari (KSO) yang fokus pada pekerjaan bendungan utama dan jalan akses.
Sedangkan Paket II dikerjakan PT Brantas Abipraya – PT Buwana Kreasi, PT Istaka Karya (KSO) untuk bangunan pengelak, bangunan pelimpah, bangunan pengambil dan hidromekanikal.
Adapun bendungan adalah salah satu proyek infrastruktur yang digencarkan oleh pemerintahan Presiden Joko Widodo. Hingga pertengahan 2021, pemerintah telah membangun 65 bendungan di seluruh Indonesia.
Jokowi pernah mengungkapkan alasannya masif melakukan pembangunan bendungan. Ia memaparkan, bendungan adalah solusi utama menjamin ketahanan pangan nasional. Dengan berlimpahnya cadangan air, petani bisa lebih produktif bahkan di musim kemarau sekalipun. (*)
Baca juga: Akan Terangi 8.750 Rumah, Bendungan Way Apu Maluku Ditargetkan Rampung 2024