Sumber informasi tepercaya seputar infrastruktur,
transportasi, dan berita aktual lainnya.
13 January 2025
Home Profil Bekerja di PUPR, Hobi Jalan-jalan Tersalurkan

Bekerja di PUPR, Hobi Jalan-jalan Tersalurkan

Share

Seseorang yang setia dalam pekerjaan-pekerjaan kecil, bisa dipastikan ia juga setia dalam pekerjaan-pekerjaan besar. Sebaliknya, barangsiapa yang tidak benar dalam melaksanakan pekerjaan-pekerjaan kecil, ia tidak benar juga dalam mengerjakan pekerjaan besar. Kata-kata bijaksana ini rupanya mengilhami perjalanan karier Yanto Apul Sirait, M.Sc, Kepala Bidang Preservasi I BBPJ Sumatera Utara, selama berkarier di PUPR.

Keindahan alam di luar negeri yang ia lihat di televisi dan majalah-majalah mendorong Yanto bermimpi menjadi diplomat. Dengan begitu, ia bisa keliling dunia sambil menjalankan tugas. Cita-cita itu pun kandas. Pasalnya, jurusan IPA sewaktu SMA yang dipilihnya tidak mendukungnya untuk masuk sekolah diplomat. Akhirnya, ia melanjutkan kuliah di jurusan Teknik Sipil, mengenai transportasi. 

Tak dimungkiri, Ilmu Teknik Sipil yang direnggutnya menjadi modal untuk melamar menjadi PNS di PUPR. Tapi, sesungguhnya, bekerja di PUPR juga tidak datang begitu saja. Ia terlahir dari ayah, A. Sirait, yang juga bekerja di PU kala itu. Pekerjaan ayahnya itu terekam di alam bawah sadarnya. Jadi, tak mengherankan, jika Yanto pun bisa bekerja di PUPR karena terinspirasi ayahnya. Ibunya adalah seorang ibu rumah tangga. 

“Setelah bekerja di PUPR, di mana saya harus banyak jalan-jalan, keliling ke daerah-daerah, ditugaskan ke tempat-tempat yang baru. Hobi jalan-jalan saya jadi sekaligus terakomodasi. Saya tidak perlu harus jadi diplomat. Hobi jalan-jalan pun kesampaian setelah bekerja di PUPR,” ujar suami dari putri Karo, br Singarimbun, ini.

Bekerja di PUPR, bagi Yanto Sirait, berarti mempraktikkan semua ilmu yang diperoleh selama kuliah S-1 di Universitas Sumatera Utara dan S-2 di Institute for Housing and Urban Development Studies (HIS) Rotterdam, Belanda, dan dari berbagai kursus serta diklat yang diterimanya dari PUPR.

Ia mengakui bahwa ia sangat menikmati dan menjalankan pekerjaan yang dipercayakan lembaga kepada dirinya. Sejak diangkat PNS pada 1998 ditempatkan langsung jadi pelaksana/pengawas lapangan Bagpro Natal-Tabuyung dan kemudian pada tahun 1999 diangkat menjadi Asisten Perencanaan di proyek pembangunan jalan dan jembatan Sumatera Utara. Setelah itu, ia dipindahkan ke proyek pemeliharaan jalan dan jembatan sebelum berangkat tugas belajar pada 2000; Sepulang dari Rotterdam (2002), ia dipindahkan lagi, setelah Kanwil PU dibubarkan, ke Dinas Tarukim sebagai pegawai daerah khusus menangani proyek bantuan Bank Dunia ketika itu. 

“Setelah itu, saya ditarik lagi ke Bina Marga sebagai Asisten Perencanaan Proyek Pembangunan Jalan Jembatan Perkotaan Sumatera Utara pada 2003 sampai 2005. Pada 2006, saya dapat tugas menjadi PPK dan pada 2007 ditarik lagi menjadi asisten. Pada 2008-2009 dipercaya menjadi PPK kembali. Pada 2010-2011 saya pindah ke Kepulauan Riau sebagai satker. Pada 2012-2015 dipindahkan ke Medan. Pada Maret 2015 dapat tugas lagi ke Kepri. Setelah itu pindah ke Jambi pada 2016. Pada 2017-2019 pindah ke Papua. Pada Maret 2020, saya pindah ke Ambon sebagai Kasatker. Pada 7 Juli 2020 menjadi Kasi KPIJ di Ambon. Pada tahun 2021, saya dipindah ke Medan jadi Kepala Bidang Preservasi I di BBPJN Sumatera Utara di Medan,” tutur Yanto yang lahir di Bandung, Jawa Barat, itu.

Diakui Yanto, selama pindah-pindah tempat bekerja, ia sangat pegang prinsip “setia pada perkara kecil”. Dengan begitu, setiap tugas dan tanggung jawab yang dipercayakan kepadanya ia lakoni dengan baik. Ia pun tak lupa bersyukur bahwa ia mendapatkan kesempatan untuk sekalian jalan-jalan. 

“Puji Tuhan, seberat apa pun tantangan pekerjaannya, tetapi karena saya jalankan sebagai hobi yang menyenangkan, saya pun sangat happy dalam menjalankannya. Saya tidak lupa berterima kasih kepada pemimpin PUPR yang sangat bijaksana dan melakukan pendekatan-pendekatan yang humanis saat memberi penugasan-penugasan. Pemimpin-pemimpin kami sangat baik. Ini tulus ya, bukan karena direkam lalu saya mau menyenangkan hati, atau menjilat. Bukan! Saya sangat berterima kasih buat para bapak-ibu eselon 1 dan 2 di PUPR,” ujarnya pada Kamis (27/10/2022).

Yanto tidak menampik bahwa semua pencapaian dan sukses yang diraih adalah dampak dari nilai-nilai kebaikan yang ditanamkan orangtua sejak kecil, di antaranya untuk tetap berpegang pada Tuhan dan melaksanakan setiap pekerjaannya dengan sebaik-baiknya, menjadi bekal hidup yang selalu dipegang oleh Yanto hingga sekarang. Ia ingat betul bahwa sejak kecil ia sudah terbiasa sebelum melaksanakan aktivitas di pagi hari, selalu ada waktu untuk bersaat teduh, berkomunikasi dengan Tuhan. 

“Jika tidak berdoa dan ada waktu saat teduh dengan Tuhan, seperti ada sesuatu yang kurang. Sehari itu seperti tidak sah dan tidak afdal. Begitu juga setiap melaksanakan pekerjaan, apa pun itu saya harus tuntas dan serius mengerjakannya,” ujar Yanto yang merupakan alumni SD Santo Yosep Medan, SMP Budi Murni Medan, dan SMA Imanuel Medan tersebut.  

Bersama keluarga | Foto: Dokumentasi Pribadi

Tempat Tugas Berkesan

Bagi Yanto, tempat pekerjaan yang sangat berkesan adalah ketika ditempatkan di Ambon dan di Papua. Yanto sewaktu di bangku sekolah penasaran betul ketika diminta untuk menggambar peta Ambon yang mirip huruf K. Ia sering terobsesi untuk suatu waktu bisa menyambangi tempat ini.

Benar saja. Doa di masa kecil itu pun terjawab. Ia ditempatkan di Ambon. “Orang-orang di Ambon sangat bersahabat. Keras tetapi baik. Apalagi hampir semua suka bernyanyi dan bisa main musik. Pemandangan juga sangat indah. Jadi, saya sangat terkesan,” kata Yanto.Pengalaman yang berkesan juga ketika ditugaskan di Papua. Yanto sangat menikmati keindahan alam yang ada di Bumi Cenderawasih itu. Ia bisa menyaksikan burung kasuari dan juga burung pungguk yang selama ini hanya ia dengar di peribahasa, “seperti burung pungguk merindukan bulan”.

“Saya melihat burung itu di Papua. Benar juga. Burung itu ternyata tidak bisa terbang seperti  burung. Ia hanya bisa terbang sedikit-sedikit saja. Jadi, memang enggak bakal bisa terbang ke bulan, he-he,” kata pencinta sate padang ini. (/a)

Oleh:

Share

Leave a Comment

ARTIKEL TERKAIT

Majalah Lintas Official Logo
Majalahlintas.com adalah media online yang menyediakan informasi tepercaya seputar dunia infrastruktur, transportasi, dan berita aktual lainnya, diterbitkan oleh PT Lintas Media Infrastruktur.
Copyright © 2023, PT Lintas Media Infrastruktur. All rights reserved.