SEMARANG, LINTAS – Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Tengah-Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Direktorat Jenderal Bina Marga memastikan infrastruktur jalan dan jembatan nasional di Provinsi Jateng maupun DIY dalam kondisi yang siap untuk menyambut Mudik Lebaran 2024.
“Dengan kondisi saat ini, kami BBPJN Jateng-DIY siap menyambut pemudik yang melintasi jalur Pantura. Berdasarkan Survei Kondisi Jalan Semester II-2023, kemantapan jalan nasional di wilayah Jawa Tengah mencapai 96,73 persen dan di DIY 98,22 persen,” kata Kepala BBPJN Jateng-DIY Rien Marlia, kepada Lintas di kantornya di Ungaran, Jawa Tengah, Kamis (21/3/2024).
Sebagai informasi, total panjang jalan nasional meliputi Provinsi Jateng dan DIY, yaitu 1.887,29 kilometer (km), Terdiri dari 1.580,95 km di Provinsi Jateng dan 306,34 km di Provinsi DIY.
Jaringan jalan nasional di wilayah Jateng DIY ini meliputi Jalan Lintas Utara atau kita kenal dengan Pantura, Jalan Lintas Tengah, Jalan Nonlintas, Jalan Pantai Selatan atau Pansela, Jalan Penghubung Lintas, dan Jalan Lintas Selatan.
“Seluruh jaringan jalan tersebut terkoneksi dengan jalan provinsi dan jalan kabupaten/kota. Seluruhnya berfungsi sebagai jalan utama yang mendukung mobilitas masyarakat dan logistik nasional sehari-hari, khususnya juga mendukung kelancaran arus mudik Lebaran,” tutur Rien.
Ia menambahkan, jalur ini panjangnya 402,26 km mulai dari Batas Jawa Barat/Losari Brebes hingga Rembang-Bulu (Batas Jatim). Artinya Jalan Pantura adalah 21 persen dari total panjang jalan nasional kami dan memang masih menjadi jalur yang vital hingga saat ini.
Namun, Rien mengakui saat ini kondisi jalur Pantura sempat mengalami penurunan kemantapan karena faktor umur layanan.
“Sehingga beberapa tahun terakhir kami melakukan penanganan-penanganan yang cukup besar yang berupa penanganan rekonstruksi jalan, artinya tidak hanya pemeliharaan rutin dan perbaikan lubang saja, tapi sudah perbaikan hingga ke lapisan strukturnya. Dengan penanganan berupa rekonstruksi jalan itu, kondisi jalur pantura mulai mengalami peningkatan,” tambah dia.
Contohnya, pada tiga tahun terakhir baik di Jalur Pantura bagian Barat seperti di ruas Brebes-Tegal–Pemalang, Pemalang–Pekalongan, Weleri–Kendal–Semarang, lalu yang di Pantura Timur di ruas Semarang–Demak, lalu Kudus–Pati – Rembang.
“Kemantapan jalan-jalan tersebut naik sebesar 10 persen dari di kisaran 85 persen menjadi 96 persen setelah ada penanganan besar. Memang berjalan secara bertahap tapi sudah terasa hasilnya,” kata Rien.
Memang diakui Rien, di tahun ini juga masih ada beberapa pekerjaan rekonstruksi jalan yang berjalan.
“Namun, harapan kami kemantapan di jalur Pantura semakin meningkat. Dan pada saat arus mudik bisa dirasakan lebih
bagus, nyaman dan lebih aman,” tuturnya. (CHI/AGN/ROY)
Baca Juga: Jalan Tol Akses Pelabuhan Patimban Potong Waktu Tempuh Hingga 1 Jam dari Pantura