Jakarta, Lintas – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono meminta para istri pegawai Kementerian PUPR untuk menjadi pengingat agar suaminya tak menjalankan praktik korupsi.
Kampanye antikorupsi itu terus disampaikan melalui Inspektorat Jenderal bersama Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kementerian PUPR.
“Kita diamanahi anggaran sangat besar dari uang negara, uang rakyat. Tugas Kementerian PUPR hanya membelanjakan.Tugas belanja itulah yang saya ingin ibu-ibu mendampingi bapak-bapaknya sebagai bentengnya,” ujar Basuki dalam acara virtual Internalisasi Penguatan Peran Perempuan dalam Pembangunan Budaya Integritas di Kota Kupang, NTT, Senin (6/3/2023).
Ia juga meminta kepala balai, kepala satuan kerja (satker), serta pejabat pembuat komitmen (PPK) untuk selalu mawas diri, terutama mereka yang mengurus dana pembangunan.
Pasalnya, jumlah uang yang digelontorkan untuk pembangunan di berbagai wilayah Tanah Air jumlahnya tak sedikit.
Integritas dan kredibilitas, lanjut Basuki, menjadi kunci agar para pegawai Kementerian PUPR tak melakukan penyalahgunaan atau korupsi.
“Saya memohon bantuan ibu-ibu sekalian untuk mendampingi suaminya dengan baik. Ingatkan bahwa suami punya keluarga, jangan sampai berpikir apalagi berbuat yang tercela,” paparnya.
Terakhir Basuki menegaskan bahwa dana yang dipakai oleh Kementerian PUPR merupakan bagian dari amanah yang dititipkan oleh masyarakat.
Karena itu, tak ada toleransi untuk pihak-pihak yang melakukan korupsi dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia.
“Itu bukan uang nenek moyang kita. Itu adalah uang rakyat yang harus bisa dipertanggungjawabkan di dunia, dan akhirat,” kata Basuki. (*/TNO)