Perjalanan hidup manusia sudah diatur yang maha kuasa, ketika Tuhan mengangkatnya sebagai pemimpin, tidak ada manusia yang mampu membendungnya.
Perjalanan hidup itu kini diukir Arwin Mega yang dinobatkan sebagai Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Aceh Tengah untuk periode tahun 2019-2024 saat memberikan keterangan kepada Lintas di Takengon, Kab. Aceh Tengah (30/07).
Pria kelahiran Takengon, 21 November 1968 ini telah melewati asam garamnya menuntut ilmu. Setelah beberapa kali ber pindahpindah sekolah, akhirnya dia mampu menyelesaikan pendidikannya di Ganda Pura, Birueun, pada tahun 1989.
“Di balik efek negatif ada juga sisi positifnya karena pergaulan menjadi lebih luas dan banyak dari teman-teman yang saat ini telah menjadi orang-orang besar dalam bidang politik maupun pemerintahan,” ungkapnya.
Anak ketiga dari delapan bersaudara ini pernah menjadi ketua Gapensi Aceh Tengah (2006-2009) dan kini menjabat sebagai Ketua Kadin Aceh Tengah (2018-2024). Dia juga memiliki usaha sendiri di bidang kontraktor yang diberi nama CV.
Giat Perkasa. Lelaki lima anak ini memiliki hobi berkuda, dia pun turut berperan dalam mengembangkan kuda peranakan Australia Gayo (Astaga). Dan dia juga sebagai pioneer membawa kuda Gayo ikut berkompetisi di Batu Sangkar, Bukit Tinggi.
Rakyat Gayo sudah mempercayakan Arwin Mega untuk mengukir sejarah di sana. Bagaimana kesan dan pengalaman selama menjabat, berikut petikan wawancara Majalah Lintas dengan Bapak Arwin Mega.
Apa saja cakupan wilayah kerja Bapak saat ini?
Secara fungsi DPRK Aceh Tengah ini memiliki tiga fungsi yaitu legislasi yang artinya mengesahkan aturanaturan yang diajukan oleh eksekutif maupun legislatif itu sendiri, gunanya untuk memaksimalkan potensi-potensi daerah melalui payung hukum agar tepat pemanfaatannya.
Kedua penganggaran, di mana dalam menyelenggarakan roda pemerintahan serta pelayanan terhadap masyarakat anggaran merupakan salah satu bagian utama untuk merealisasikannya. Dan ketiga pengawasan, anggaran yang telah disahkan tadi kemudian diawasi penggunaannya agar sesuai dengan peraturan
perundang-undangan dan tepat sasaran.
Apa saja keunggulan dan potensi yang ada di sana?
Aceh Tengah memiliki beberapa potensi yang dapat dikembangkan untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat dan daerah. Salah satunya adalah Kopi Gayo yang telah mendunia, kemudian juga keindahan destinasi wisata yang saat ini juga tengah digalakkan, dan kesenian termasuk kerajinan tangan dan budaya.
Melalui tugas dan fungsi DPRK kami membentuk aturan yang dapat menjadi acuan dalam pengelolaan beberapa potensi tadi. Seperti kopi kami melalui badan legislasi saat ini tengah menggodok rancangan qanun tentang kopi yang nantinya dapat melindungi petani Kopi Gayo.
Sedangkan untuk pariwisata qanunnya telah disahkan pada tahun 2019 lalu, dan untuk kesenian kita terus medorong dinas terkait untuk terus mempromosikan Kerawang Gayo yang beberapa kali menjadi juara di tingkat daerah maupun nasional.
Apa yang menjadi prioritas kerja Bapak sebagai Ketua DPRK Aceh Tengah saat ini?
Salah satunya adalah menerbitkan kepastian aturan agar sektor-sektor yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan dapat dikelola dengan baik sesuai dengan ketentuan, sehingga potensi daerah yang dapat menjadi sumber PAD dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Kabupaten Aceh Tengah khususnya. Karena secara garis besarnya lembaga DPRK ini mengawasi eksekutif
dalam menjalankan visi dan misinya yang dituangkan dalam RPJM, jadi harus ada keselarasan antara eksekutif dan legislatif dalam menentukan prioritas kerja baik dibidang pembangunan, pertanian, pariwisata, pendidikan dan lain sebagainya.
Selama Bapak menjabat, apa saja pencapaian yang telah terlaksana di Aceh tengah?
Berbicara tentang pencapaian, ada beberapa qanun yang akan terbit dalam tahun ini yaitu Qanun tentang Pemerintahan Kampung, dan Qanun tentang adat istiadat yang prosesnya telah 95% tinggal dijadwalkan untuk disahkan. Selain itu DPRK juga sebagai lembaga mediator dan aspirasi, yang memediasi konflik antara Bupati dan Wakil Bupati dengan cara musyawarah mufakat pada tahun 2020 lalu yang juga menjadi berita nasional kala itu. Dari segi pelayanan melalui
sekretariat menerbitkan sebuah aduan masyarakat yang berbasis web, untuk menerima aspirasi dari masyarakat.
Bagaimana kondisi infrastruktur penunjang (jalan, air bersih, listrik, dsb) di wilayah Bapak saat ini?
Untuk infrastruktur penunjang dapat dikatakan untuk jalan, air, dan listrik hampir seluruh wilayah Kab Aceh tengah telah terpenuhi, walaupun demikian masih banyak juga wilayah yang akses jalannya tidak baik, ada beberapa jembatan yang harus dibangun Kembali atau rehab secara menyeluruh. Untuk air bersih, seperti yang dapat kita lihat Aceh Tengah merupakan dataran tinggi yang banyak pegunungan dan hutan maka hampir di seluruh desa terdapat air bersih yang dikelola secara mandiri oleh masyarakat, sedangkan untuk wilayah perkotaan air bersih dikelola oleh perusahaan daerah.
Adakah infrastruktur yang saat ini diperlukan oleh masyarakat namun belum teranggarkan?
Sebenarnya sangat banyak infrastruktur yang dibutuhkan masyarakat yang belum dapat kita anggarkan, seperti jembatan, jalan yang menghubungkan antarkampung, MCK (mandi, cuci, kakus) di beberapa daerah pedalaman, serta ada beberapa daerah pedalaman yang jembatan penghubung antar kampung sudah sangat tua.
Mohon diceritakan tentang prestasi terbesar yang pernah didapat dan paling dibanggakan hingga kini.
Sebagai manusia tidak ada yang dibanggakan, karena kami menduduki kursi DPRK Aceh Tengah ini adalah untuk beribadah, dan juga DPR ini merupakan lembaga legislatif yang keputusan itu dilaksanakan secara kolektif kolegial yang artinya tidak ada yang diputuskan sendiri, jadi prestasi yang diukir oleh DPRK Aceh Tengah merupakan prestasi bersama. Sama halnya seperti perdamaian antara Bupati dan Wakil Bupati yang sebelumnya telah di mediasi oleh beberapa pihak dari provinsi maupun pusat, namun DPRK Aceh Tengah melalui Pansus dapat memediasi melalui jalan musyawarah mufakat dan di apresiasi oleh Gubernur, Polda bahkan menteri dalam negeri. Namun itu merupakan prestasi DPRK Aceh Tengah yang diukir bersama-sama bukan prestasi pribadi.
Apa tantangan terbesar yang pernah Bapak hadapi dalam karir bapak? Bagaimana Bapak mengatasinya dan apa saja yang Bapak pelajari dari pengalaman tersebut?
Sebenarnya tidak ada tantangan atau masalah yang berat dan tidak ada yang ringan tergantung cara pandang kita dalam menyikapinya, saya terbiasa bekerja sebagai tim jadi sebesar apapun masalahnya dapat kita atasi secara bersama-sama, dan setiap masalah merupakan salah satu cara Tuhan untuk mendewasakan kita dalam berfikir dan bersikap oleh karena itu setiap pengalaman nantinya menjadi cerita untuk generasi berikutnya. Selain itu saya selalu mengutamakan musyawarah daripada voting atau pengambilan suara dalam memutuskan suatu perkara, oleh karena itu jika ada masalah saya lakukan pendekatan baik secara langsung maupun persuasif agar lebih mengerucut dan mendapatkan solusi terbaik.
Apa hal yang paling enak dan tidak enak yang Bapak rasakan sebagai seorang Ketua DPRK?
Tidak ada kata-kata mudah bagi orang yang diberikan amanah terlebih lagi sebagai wakil rakyat yang menyuarakan aspirasi masyarakat, yang terkadang dalam memutuskan sesuatu itu menimbulkan pro dan kontra, itu sudah lumrah terjadi. Oleh karena itu kami menerima segala aspirasi yang diberikan oleh masyarakat jika tidak tercapai kita lakukan musyawarah atau audiensi antara yang pro dan yang kontra mengenai keputusan yang telah kita ambil agar masyarakat lebih memahami duduk perkaranya, karena beberapa kali kami amati masyarakat yang melakukan aksi karena informasi yang dia dapat tidak tepat dan cenderung terindikasi hoaks.
Menurut Bapak, kemampuan apa yang Bapak miliki saat ini yang paling membantu Bapak dalam meniti karir di politik?
Saya tidak memiliki kemampuan khusus, yang membuat DPRK itu kuat bukanlah karena kemampuan individu seseorang itu, melainkan kemampuan kita dalam mengayomi seluruh anggota yang memiliki latar belakang yang berbeda-beda, ada yang dari pengusaha, pedagang, akademis, politisi murni, dan lain sebagainya. Oleh karena itu sangat penting mengayomi seluruh lapisan anggota
tersebut untuk dapat berkolaborasi menjadi tim yang kuat.
Ketika akan mengambil sebuah keputusan besar apa saja yang Bapak lakukan?
Seperti yang saya jelaskan tadi saya lebih senang melakukan musyawarah daripada memutuskan sesuatu itu melalui pengambilan suara terbanyak, karena keputusan itu alangkah lebih baiknya dapat memberikan kepuasan setiap anggota agar keputusan tersebut bermanfaat untuk semua orang.
Adakah keputusan tersulit yang pernah Bapak ambil? Apa yang Bapak lakukan dan bagaimana hasilnya?
Sama seperti sebelumnya, saya lebih kepada melakukan musyawarah daripada pengambilan suara terbanyak agar keputusan tersebut dapat diambil manfaatnya oleh semua pihak. Karena perbedaan pendapat itu adalah rahmat dan terkadang perbedaan pendapat itu karena kesalahan informasi, oleh karenanya tugas saya sebagai pimpinan untuk meluruskan informasi tersebut baik secara langsung maupun persuasif. (RA-S)