Jakarta – Pemerintah terus membangun banyak bendungan di berbagai wilayah Tanah Air hingga 2024 mendatang.
Baru-baru ini Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah melakukan penyelesaian Bendungan Semantok, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur.
Progresnya telah mencapai 90 persen, dan rencananya akan dilakukan pengisian pada akhir Juni ini.
Bendungan nampaknya menjadi salah satu infrastruktur yang menjadi fokus pemerintahan Presiden Joko Widodo selain pembangunan jalan.
Lantas, mengapa pemerintah getol membangun banyak bendungan di tanah air?
Kejar target swasembada pangan 2045
Cita-cita jangka panjang pemerintah adalah swasembada pangan tahun 2045 nanti.
Pemerintah meyakini berlimpahnya stok pangan dalam negeri, menjadi salah satu faktor pendukung Indonesia menjadi salah satu negara dengan tingkat ekonomi tertinggi di Dunia.
Tak main-main, diprediksi kekuatan ekonomi Indonesia akan menjadi yang keempat di dunia.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengungkapkan, berbagai bendungan akan meningkatkan produktivitas petani di Tanah Air.
“(Bendungan) meningkatkan indeks pertanaman (IP) yang sekarang rata-rata nasional BPS sebesar 147 persen, dengan air irigasi dari 231 bendungan,” tutur Basuki dikutip Senin (20/6/2022).
Tambahan 61 bendungan, lanjut Basuki, akan menaikan IP menjadi 200 persen.
Basuki menyampaikan, kondisi Indonesia saat ini telah cukup baik, di mana kehadiran berbagai bendungan telah menyebabkan surplus beras hingga 3 juta ton per tahun.
“Sehingga tidak impor beras lagi,” kata dia.
Adapun sejak tahun 2015-2020 pemerintah menargetkan pembangunan 61 bendungan. Dengan capaian, sebanyak 29 bendungan sudah tuntas, dan 32 lainnya sedang dalam proses pembangunan.
Basuki menuturkan, jika semua proyek ini jadi, maka produksi beras di Indonesia akan meningkat signifikan.
“Meningkatkan indeks pertanaman menjadi 200 persen, dengan demikian produksi beras nasional dapat mencapai 40 juta ton pada 2045 dan Indonesia bisa surplus beras hingga 10 juta ton,” paparnya.
Bendungan yang diresmikan tahun 2022
Sejak awal tahun, Presiden Joko Widodo telah melakukan peresmian sejumlah bendungan seperti, Bendungan Randugunting dan Bendungan Bintang Bano.
Bendungan Randugunting terletak di Kecamatan Japah, Kabupaten Blora, Jawa Tengah. Bendungan ini memiliki kapasitas tampung sebesar 14,4 juta meter kubik.
Bendungan tersebut mampu mengairi 650 hektar sawah di tiga kabupaten yaitu Blora, Pati dan Rembang. Pembangunannya memakan biaya Rp 880 miliar.
Sementara itu, Bendungan Bintang Bano terletak di Sumbawa Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).
Jokowi mengungkapkan, bendungan itu punya kapasitas tampung hingga 76 juta meter kubik dan mampu mengairi sawah seluas 6.700 hektar. Pembangunannya memakan anggaran hingga Rp 1,44 triliun.
Di sisi lain, pemerintah masih mengejar 9 pembangunan bendungan tahun 2022 ini yaitu:
- Bendungan Ciawi, Bogor
- Bendungan Sukamahi, Bogor
- Bendungan Margatiga, Lampung
- Bendungan Sadawarna, Subang
- Bendungan Lolak, Sulawesi Utara
- Bendungan Semantok, Nganjuk
- Bendungan Tamblang Buleleng, Bali
- Bendungan Beringinsila, NTB
- Bendungan Kuwil Kawangkoan Minahasa, Sulawesi Utara. (*)
Baca juga: Akan Tampung 84,10 Juta Meter Kubik Air, Bendungan Bolango Ulu Gorontalo Ditargetkan Selesai 2024