Home Berita Akses Jalan Nasional di Aceh Berangsur Pulih, Sejumlah Ruas Mulai Bisa Dilalui

Akses Jalan Nasional di Aceh Berangsur Pulih, Sejumlah Ruas Mulai Bisa Dilalui

Share

JAKARTA, LINTAS — Upaya pemulihan akses pascabencana banjir bandang dan tanah longsor di Provinsi Aceh terus dikebut. Hingga Minggu (21/12/2025) pukul 10.00 WIB, sejumlah ruas jalan nasional yang sebelumnya terdampak kini telah kembali fungsional dan dapat dilalui, sehingga konektivitas antarwilayah berangsur pulih.

Kementerian Pekerjaan Umum (PU) melalui Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Aceh memprioritaskan pembukaan akses jalan nasional sebagai urat nadi mobilitas masyarakat, distribusi logistik, serta pemulihan aktivitas sosial dan ekonomi di wilayah terdampak.

“Kementerian PU terus berusaha agar akses ini kembali fungsional secepat mungkin. Jalan dan jembatan merupakan urat nadi pergerakan masyarakat dan distribusi logistik,” ujar Menteri PU Dody Hanggodo dari keterangan tertulisnya.

Mulai Fungsional

Secara umum, lintas timur dan lintas barat Aceh telah kembali fungsional. Sisa pekerjaan saat ini difokuskan pada pembersihan material sisa banjir dan longsor. Sementara itu, di lintas tengah Aceh, penanganan masih berlanjut dengan pemasangan Jembatan Bailey serta pemulihan badan jalan yang tergerus aliran sungai agar konektivitas dapat tersambung secara bertahap.

Di lintas timur Aceh, akses jalan nasional dari Kota Banda Aceh hingga perbatasan Provinsi Sumatera Utara telah kembali terhubung. Ruas Banda Aceh–Meureudu dalam kondisi fungsional, disusul ruas Meureudu–Batas Pidie Jaya/Bireuen yang dapat dilalui sejak 12 Desember 2025 setelah penimbunan oprit jembatan yang runtuh.

Ruas Kota Bireuen–Batas Bireuen/Aceh Utara juga sudah dapat dilalui melalui jalur alternatif menggunakan Jembatan Bailey di Awe Geutah dengan akses terbatas sejak 19 Desember 2025.

Ruas Kota Lhokseumawe hingga Kota Langsa telah kembali berfungsi setelah pembersihan sedimen rampung pada 10 Desember 2025. Ruas Kota Langsa–Kuala Simpang menyusul fungsional pada 19 Desember 2025, sementara ruas Kuala Simpang–Batas Provinsi Sumatera Utara kini sudah dapat dilalui seluruh jenis kendaraan meski pembersihan lumpur dan kayu masih berlangsung.

Di wilayah tengah dan barat Aceh, sejumlah ruas strategis juga menunjukkan perkembangan signifikan. Ruas Kota Bireuen–Batas Bireuen/Bener Meriah telah fungsional sejak 18 Desember 2025 setelah pemasangan Jembatan Bailey di Jembatan Teupin Mane serta penanganan sementara longsoran.

Percepatan Pemulihan

Ruas Blangkejeren–Batas Gayo Lues/Aceh Tenggara kembali terhubung sejak 19 Desember 2025 usai penanganan longsoran rampung. Sementara itu, ruas Batas Aceh Tengah/Nagan Raya–Lhokseumawe–Jeuram kini dapat dilalui kendaraan roda dua dan roda empat.

Pada ruas ini, satu jembatan yang sempat putus telah ditangani melalui penimbunan oprit, pemasangan jembatan darurat, dan dilanjutkan dengan pemasangan Jembatan Bailey yang ditargetkan fungsional pada 25 Desember 2025.

Ruas Kota Kutacane–Batas Provinsi Sumatera Utara juga telah dapat dilalui. Adapun pada ruas Batas Gayo Lues/Aceh Tenggara–Kota Kutacane, penanganan sembilan titik longsoran telah selesai. Dua jembatan yang terdampak tetap berfungsi melalui jalan sementara sambil menunggu pemasangan Jembatan Bailey yang ditargetkan rampung pada 27 Desember 2025.

Dody menambahkan, Kementerian PU memastikan akan terus melakukan pemantauan dan percepatan penanganan di seluruh titik terdampak, bekerja sama dengan pemerintah daerah, BUMN Karya, serta TNI, guna memastikan akses jalan nasional di Aceh pulih secara aman dan berkelanjutan. (*/CHI)

Baca Juga: Tinjau Posko di Jateng dan Jatim, Menteri PU: Jalan Nasional dan Tol Siap Sambut Nataru 2025/2026

Oleh:

Share