Jakarta – Guna mendorong kebangkitan ekonomi di daerah pariwisata, sebanyak 170 sarana hunian pariwisata (Sarhunta) selesai dibangun di Pulau Morotai, Maluku Utara.
Sarhunta tersebut dipakai untuk berbagai usaha masyarakat seperti homestay, cafe, serta usaha pariwisata lain.
Direktur Jenderal Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Iwan Suprijanto, menyampaikan pembangunan dilakukan untuk menarik kunjungan wisatawan lokal maupun mancanegara.
“Kami ingin potensi pariwisata di Indonesia menggeliat kembali pasca pandemi dan wisatawan bisa menikmati fasilitas penginapan yang dikelola oleh masyarakat,” tuturnya dalam keterangan, Selasa (27/9/2022).
Ia menjelaskan Sarhunta dibangun oleh Direktorat Rumah Swadaya Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR.
Berbagai Sarhunta pun dilengkapi dengan fasilitas yang tak kalah dengan hotel. Penginapan dibangun tanpa meninggalkan kearifan dan kebudayaan lokal setempat.
“Jadi wisatawan bisa menikmati keindahan wisata di Pulau Morotai sekaligus berinteraksi langsung dengan masyarakat,” ujarnya.
Adapun Pulau Morotai merupakan salah satu Daerah Pariwisata Super Prioritas (DPSP). Pembangunan Sarhunta sesuai Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 109 Tahun 2020.
“Untuk meningkatkan kualitas rumah warga sekitar kawasan pariwisata menjadi layak huni,” ucap Iwan.
Diketahui, pemberian Sarhunta yang telah selesai dibangun di Pulau Morotai terbagi dua bantuan. Pertama, bantuan usaha pariwisata seperti homestay dan cafe berjumlah 20 unit senilai Rp 100 juta. Kedua, bantuan non-usaha pariwisata sebanyak 150 unit senilai Rp 35 juta.
Maka jumlah anggaran yang dipakai untuk pembangunan Sarhunta bernilai Rp 7,25 miliar.
Sebanyak 150 unit rumah tersebut tersebar di delapan desa yakni di Desa Posi – Posi Rao, Desa Galo – Galo, Desa Aru Burung, Desa Buho – Buho, Desa Lifao, Desa Bido, Desa Gorua, dan Desa Loleo.
Salah satu warga, Jefri Ante, menyampaikan terjadi peningkatan jumlah kunjungan wisatawan pasca berdirinya homestay. Terdapat 2 hingga 5 wisatawan yang berkunjung tiap bulannya.
“Kami berharap bisa membuat jumlah wisatawan lokal dan mancanegara terus meningkat di Pulau Morotai,” ucapnya.
Sebagai informasi, Pulau Morotai merupakan salah satu kawasan yang digunakan sebagai markas militer pada Perang Dunia II.
Selain wisata sejarah, pulau yang berbatasan langsung dengan Samudra Pasifik itu menawarkan pemandangan pantai yang indah. Wisatawan bisa bersantai di pantai atau berselancar di pantau Pulau Morotai.
Pemerintah terus mendorong pembangunan di wilayah DPSP untuk mengakomodir kebutuhan penginapan wisatawan.
Selain Sarhunta, pemerintah pusat juga mendorong pembangunan infrastruktur pendukung di kawasan wisata untuk mengolah sampah.
Presiden Joko Widodo menegaskan, salah satu aspek penting yang membuat wisatawan ingin berkunjung atau kembali adalah kebersihan kawasan. (*)
Baca juga:
Sebanyak 38 Rumah Swadaya Masyarakat Labuan Bajo Dibenahi untuk Homestay Wisatawan